Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 05 Januari 2021 | 18:05 WIB
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan kondisi terkini Gunung Merapi kepada warga Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman di aula Balai Desa Glagaharjo, Selasa (5/1/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Sempat ada guguran besar juga waktu itu, sekitar tiga hari yang lalu. Dari situ kita ambil keputusan, jika aktivitas Gunung Merapi semakin tajam, ya kita arahkan untuk warga untuk turun ke barak pengungsian," tegasnya.

Sementara itu, Perekayasa Ahli Madya BPPTKG Yogyakarta Dewi Sri Suyadi menyampaikan bahwa fenomena titik api diam yang mulai terpantau muncul di Gunung Merapi merupakan pertanda awal erupsi.

Titik api diam tersebut, kata Dewi, menjadi parameter yang signifikan selain guguran yang selama ini memang cukup sering terjadi di Gunung Merapi.

"Mudah-mudahan ini sebagai pertanda awal ya. Jadi memang tidak hanya sekedar guguran saja sebagai penanda menuju ke arah erupsi," ujar Dewi.

Baca Juga: Lava Pijar Menyembur dari Gunung Merapi

Dewi menambahkan, pihaknya sendiri hingga saat ini belum tahu kapan waktu erupsi tersebut akan terjadi. Begitu juga dengan posisi erupsi, yang belum bisa dipastikan apakah akan berada di sisi barat daya bekas lava 1997 atau tidak.

Load More