SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan melaunching Sekolah Pra Nikah. Hal itu sebagai upaya strategis untuk menekan angka perceraian.
Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo saat menjadi narasumber dalam kegiatan Ngaji Amida (Akhwat dan Ummi Muda) yang diselenggarakan oleh komunitas Teras Dakwah pada Jumat (2/5/2025) kemarin di Teras Dakwah Nitikan, Umbulharjo.
Pihaknya menyampaikan, program ini akan menjadi wadah edukatif bagi para calon pengantin.
Disampaikan Hasto, mereka akan dibekali dengan kesiapan mental, spiritual, dan fisik sebelum memasuki kehidupan berumah tangga.
Selain itu, program ini akan menyasar warga Kota Yogyakarta. Sehingg dapat membangun ketahanan keluarga yang lebih kuat di tengah masyarakat.
"Pembekalan sebelum menikah sangat penting, tidak hanya soal kesiapan mental, tetapi juga kesehatan fisik dan pemahaman terhadap peran dalam keluarga. Ini bagian dari upaya kita menyiapkan generasi yang kuat dari akar keluarga," kata Hasto.
Menurut Hasto, tingginya angka perceraian, terutama yang diajukan oleh perempuan, menjadi tantangan serius dalam pembangunan keluarga.
Menyikapi hal tersebut, Sekolah Pra Nikah ini akan dirancang komprehensif dengan melibatkan berbagai elemen.
Mulai dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), tokoh agama, dan psikolog.
Baca Juga: Kisah Heroik Sultan HB II untuk Jogja, Tokoh Muda Ini Dukung Beliau jadi Pahlawan Nasional
"Calon pasangan harus siap secara mental dan biologis, karena hal ini penting untuk melahirkan generasi yang sehat," ujarnya.
"Selain itu, dalam pernikahan juga dibutuhkan kesehatan reproduksi dan pentingnya kesiapan ekonomi serta spiritual," tambahnya.
Program ini diharapkan menjadi langkah preventif yang efektif untuk mengurangi konflik rumah tangga dan perceraian sejak dini.
Dengan demikian, masyarakat dapat membangun keluarga yang harmonis, sakinah, mawaddah, dan warahmah.
"Harapannya program ini mampu menekan angka perceraian dan memperkuat pondasi keluarga agar lebih kokoh dan harmonis," ungkapnya.
Dukungan terhadap ketahanan keluarga juga datang dari Teras Dakwah. Koordinator dan Pengawas Amida Teras Dakwah, Eka Juli, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalankan program Sekolah Ketahanan Keluarga berbasis Siroh Nabawiyah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dirut Food Station Tersangka Tapi Beras Oplosan Terlanjur Beredar, Pramono Serukan Penarikan
-
Gegabah Blokir Rekening, Masyarakat Panik: Duit Saya Enggak Bisa Diakses
-
Tak Larang Warga Pasang Bendera One Piece, Wali Kota Solo: Keren dan Apik!
-
BREAKING NEWS! Duel Persija Jakarta vs Persib Dilarang Pakai JIS, Ini Penyebabnya
-
Riduan Naik Jadi Dirut Bank Mandiri, Intip Rekam Jejaknya
Terkini
-
Borobudur Dipakai Promosi Jogja? Blunder Dinas Pariwisata Bikin Geleng-Geleng Kepala
-
Mulai Agustus 2025: Pelajar Gunungkidul Bisa Cek Kesehatan Gratis! Ini Targetnya
-
APBD Siap Mengalir: Sekolah Rakyat Sleman Gunakan Tanah Kas Desa, Ini Detailnya
-
Bupati Utamakan Kesehatan Warga, Sebagian APBD Perubahan Bantul Dialokasikan untuk Biaya BPJS
-
Soal Pemblokiran Rekening Pasif oleh PPATK, BRI Angkat Bicara