Maryam mengungkapkan semenjak kawasan wisata Merapi itu ditutup, usaha berjualan bunga abadi miliknya pun ikut tutup juga. Padahal biasanya ia bisa meraup keuntungan mulai dari Rp100-200 ribu setiap hari.
Walaupun memang jumlah itu tidak bisa dipastikan juga. Malahan kadang, pendapatan Rp200 ribu itu baru bisa didapat selama seminggu. Namun tidak dipungkiri tahun sebelumnya, dengan kondisi libur natal dan tahun baru seperti sekarang ini penjualannya bisa meningkat.
Ia mengaku keluarganya bertahan sedikit banyak dari hasil penjualan bunga tersebut. Sebab sang suami memang tidak memiliki pekerjaan sampingan.
"Sekarang tutup semua jadi saya juga berhenti jualan. Ngurus sapi saja," cetusnya.
Dengan kondisi keterbatasan tersebut, Maryam dan suami harus memutar otak demi mencukupi kebutuhan hidup sementara waktu ini. Khususnya untuk membiayai sekolah anaknya yang masih SMK tadi.
Walaupun dengan berat hati Maryam mengatakan telah menjual satu anak sapi miliknya beberapa waktu lalu. Diakuinya, anak sapi miliknya itu telah laku terjual senilai Rp11 juta. Uang itu ia gunakan sebagai simpanan keluarga di saat tak menentu sekarang ini.
"Pedet kemarin waktu awal-awal itu sudah saya jual, laku Rp11 juta ya buat nyukupi kebutuhan hidup," sebutnya.
Sebenarnya, kata Maryam, ia tidak begitu menemui banyak kendala selama berada di barak pengungsian. Sebab untuk kebutuhan pokok yang dibutuhkan pun telah disediakan oleh pemerintah.
Begitu juga dengan kebutuhan pakan untuk ternak berupa konsentrat. Praktis hanya rumput dan garam mineral saja sejauh ini yang dicari sendiri oleh para peternak termasuk Maryam.
Baca Juga: Berstatus Siaga, Merapi Menunjukan Peningkatan Aktivitas
Ketika ditanya mengenai kondisi serupa semacam ini, Maryam mengakui telah mengalami hidup mengungsi akibat bahaya erupsi Merapi selama empat kali yakni sejak 2006, 2010, 2018 dan sekarang 2020. Dari empat kali itu, mengungsi pada tahun 2018 menjadi periode yang tersingkat.
Sementara untuk dampak terparah yang pernah ia rasakan ketika erupsi tahun 2010 silam. Sedangkan untuk erupsi tahun 2006 masih cukup aman, artinya tidak ada kerugian materiil yang cukup besar seperti pada 2010.
"Sekarang ini mengungsi yang paling nyaman. Soalnya sebagai persiapan jauh sebelum ada erupsi. Kalau 2010 itu meletus hebat dan tidak ada persiapan jadi harta benda ludes. Tahun 2006 cuma abu dan pasir harta benda masih ada. Kalau Covid-19 sih tidak begitu berpengaruh mas," paparnya.
Maryam menambahkan, saat ini ia hanya bisa menunggu dan berharap agar kondisi segera pulih. Namun ia tetap akan mengikuti aturan pemerintah untuk tetap bertahan di barak pengungsian hingga kondisi benar-benar aman.
Matahari mulai bergeser, sekarang sudah tepat berada di atas kepala. Hawa panas mulai terasa di barak pengungsian Glagaharjo. Terlihat beberapa lansia mulai keluar dari bilik atau kamarnya masing-masing untuk mencari udara segar di luar ruangan.
"Namung lenggah mawon wonten jawi, soalipun wonten dalem benter mas (hanya duduk di luar saja, soalnya di dalam panas)," kata Dalinem sambil menikmati semilir angin di luar ruangan barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
DIY Darurat PHK, Apindo: Subsidi Upah Harus Lebih Besar dan Panjang
-
Rp5,4 Miliar untuk Infrastruktur Sleman: Jembatan Denokan Hingga Jalan Genitem Kebagian Dana
-
Petugas TPR Pantai Bantul Merana: Tenda Bocor, Panas Terik, Hingga Risiko Kecelakaan
-
Misteri Bayi Terlantar di Rongkop: Mobil Sedan Diduga Terlibat, Polisi Buru Pelaku
-
DANA Kaget: Saldo Gratis Menanti Anda, Amankan Sebelum Kehabisan di Sini