Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 06 Januari 2021 | 19:53 WIB
Ilustrasi PSBB. [Beritajatim.com]

SuaraJogja.id - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan ada sejumlah wilayah di Jawa-Bali yang akan menerapkan PSBB Jawa-Bali pada 11-25 Januari 2021. Satu di antaranya adalah Kabupaten Sleman.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan, mengetahui adanya PSBB yang ditetapkan oleh pemerintah pusat itu, pihaknya masih menunggu instruksi Gubernur DIY dan rapat koordinasi Satgas COVID-19 dalam tempo secepatnya.

Secara umum, Dinas Kesehatan Sleman menyambut baik, senang, dan setuju dengan adanya rencana PSBB Jawa-Bali tersebut.

"Dari awal kami sampaikan, kalau kita hanya bermain di hilir [terkait penanganan kasus positif dan MD] pasti akan kewalahan kalau hulunya tidak di-treatment secara khusus. Minggu Tenang maupun PSBB ini kan treatment di hulu, jadi ya sangat setuju," kata dia, Rabu (6/1/2021).

Baca Juga: PSBB Jawa-Bali, Ini Rencana Gubernur Ganjar Pranowo

Selain itu, pihaknya juga sudah sedikit banyak mencermati konsep PSBB ketat yang ditawarkan oleh pemerintah pusat.

"Kurang lebih 90% mirip konsep Minggu Tenang, tinggal kami sesuaikan beberapa item," ujarnya.

Sebelumnya diketahui, Dinkes Sleman telah mengusulkan adanya Minggu Tenang COVID-19, yang akan diberlakukan di wilayah setempat setidaknya pascamasa libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Hanya saja, usulan itu pada akhirnya termentahkan karena Pemda DIY tak jadi menerapkan PSBB, yang juga sempat diwacanakan.

Padahal, Minggu Tenang COVID-19 merupakan program yang bertujuan menekan angka penularan COVID-19 di Sleman.

Pada prinsipnya, penerapan Minggu Tenang COVID-19 adalah kondisi keseharian masyarakat seperti di awal pandemi, yaitu banyak aktivitas masyarakat yang bisa dilakukan dari rumah.

Baca Juga: PSBB Ketat Lagi, Mall Tutup Jam 7 Malam hingga WFO Hanya Boleh 25 Persen

"Kalau bisa, yang kerja [di luar] itu biar teman-teman di RS dan Dinkes, termasuk juga dari kajian kami itu wartawan, TNI, Polri. Yang lain di rumah saja, pegawai kantor pun dalam rancangan kami itu dibatasi, kalau tidak benar-benar terpaksa ya tidak perlu dikerjakan di kantor," jelasnya.

Load More