SuaraJogja.id - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan ada sejumlah wilayah di Jawa-Bali yang akan menerapkan PSBB Jawa-Bali pada 11-25 Januari 2021. Satu di antaranya adalah Kabupaten Sleman.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan, mengetahui adanya PSBB yang ditetapkan oleh pemerintah pusat itu, pihaknya masih menunggu instruksi Gubernur DIY dan rapat koordinasi Satgas COVID-19 dalam tempo secepatnya.
Secara umum, Dinas Kesehatan Sleman menyambut baik, senang, dan setuju dengan adanya rencana PSBB Jawa-Bali tersebut.
"Dari awal kami sampaikan, kalau kita hanya bermain di hilir [terkait penanganan kasus positif dan MD] pasti akan kewalahan kalau hulunya tidak di-treatment secara khusus. Minggu Tenang maupun PSBB ini kan treatment di hulu, jadi ya sangat setuju," kata dia, Rabu (6/1/2021).
Baca Juga: PSBB Jawa-Bali, Ini Rencana Gubernur Ganjar Pranowo
Selain itu, pihaknya juga sudah sedikit banyak mencermati konsep PSBB ketat yang ditawarkan oleh pemerintah pusat.
"Kurang lebih 90% mirip konsep Minggu Tenang, tinggal kami sesuaikan beberapa item," ujarnya.
Sebelumnya diketahui, Dinkes Sleman telah mengusulkan adanya Minggu Tenang COVID-19, yang akan diberlakukan di wilayah setempat setidaknya pascamasa libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Hanya saja, usulan itu pada akhirnya termentahkan karena Pemda DIY tak jadi menerapkan PSBB, yang juga sempat diwacanakan.
Padahal, Minggu Tenang COVID-19 merupakan program yang bertujuan menekan angka penularan COVID-19 di Sleman.
Pada prinsipnya, penerapan Minggu Tenang COVID-19 adalah kondisi keseharian masyarakat seperti di awal pandemi, yaitu banyak aktivitas masyarakat yang bisa dilakukan dari rumah.
Baca Juga: PSBB Ketat Lagi, Mall Tutup Jam 7 Malam hingga WFO Hanya Boleh 25 Persen
"Kalau bisa, yang kerja [di luar] itu biar teman-teman di RS dan Dinkes, termasuk juga dari kajian kami itu wartawan, TNI, Polri. Yang lain di rumah saja, pegawai kantor pun dalam rancangan kami itu dibatasi, kalau tidak benar-benar terpaksa ya tidak perlu dikerjakan di kantor," jelasnya.
Bupati Siap Divaksin Kali Pertama
Sementara itu, Bupati Sleman Sri Purnomo menyebutkan, Kabupaten Sleman mendapat jatah vaksin COVID-19 terbanyak di DIY.
Hal itu dikarenakan tenaga kesehatan dan rumah sakit terbanyak berada di Sleman.
Menyusul tenaga kesehatan yang mendapat jatah gelombang pertama, nantinya sasaran penerima vaksin berikutnya adalah figur publik yang paling banyak berhubungan dengan masyarakat.
"Saya siap menjadi yang pertama divaksin," kata Sri Purnomo.
Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Sleman Atikah Nurhesti menyatakan, vaksinasi akan dilakukan untuk Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan, baik nakes maupun non-nakes. Tercatat ada 14.484 SDM Kesehatan di Kabupaten Sleman.
Meski vaksin sudah ada di Yogyakarta, Dinkes Sleman masih belum mengetahui kapan vaksin didistribusikan ke wilayah Sleman. Vaksin akan disimpan dalam ruang khusus, karena membutuhkan ruangan dengan suhu 2 samapi 8 derajat celsius agar vaksin tidak rusak.
"Akan ada petugas khusus yang akan memeriksa temperatur penyimpanan vaksin, paling tidak dua kali sehari," ujarnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Tag
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar