Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 07 Januari 2021 | 08:00 WIB
Ketua Umum Persatuan Generasi Didik Cinta Ilmu (PGDCI) menunjukkan salah satu rumah belajar gratis di Dusun Ngentak RT 4, Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Rabu (6/1/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

"Di Bantul ini baru satu rumah belajar dan masih dalam proses pengerjaan," ujar dia.

Hingga kini terdapat 12 rumah belajar gratis yang didirikan di DIY. Namun di Kota Yogyakarta sendiri tak dibangun rumah belajar gratis mengingat sudah banyak kursus pembelajaran swasta yang berdiri di tengah kota.

"Kami ingin hadir untuk masyarakat. Terutama masyarakat yang berada di pinggir atau pelosok desa. Kami melihat mereka memiliki hak untuk mendapat pendidikan yang baik. Sehingga ketika anak-anak ini dewasa mereka bisa menjadi generasi penerus yang cerdas dan penuh ilmu," terangnya.

Terdapat lebih kurang 1.000 anak yang sudah terdaftar menjadi peserta didik. Mulai dari jenjang SD dan SMP.

Baca Juga: Pagi Buta Ribut di Lapangan Wijirejo, 9 Orang Diamankan Polres Bantul

Pembelajaran di Rumah Belajar gratis ini anak didik lebih ditekankan kepada praktek. Teori yang diberikan lebih sedikit, mengingat anak-anak sudah mendapatkan pelajaran dari sekolah utamanya.

"Kami juga membantu anak-anak yang tidak punya buku atau seragam. Semuanya kami berikan secara gratis," kata dia.

Guru atau tentor di rumah belajar direktur dari anggota dan relawan serta mahasiswa yang telah bergabung dengan organisasi itu. Guntur mengatakan bahwa terdapat lebih 1.000 anggota yang berada di organisasi ini. Namun semuanya tidak menjadi guru, adapun anggota yang membantu dengan memberikan sumbangan dana.

"Semua biaya ini dari anggota. Kami belum punya donatur tetap, kami sudah satu visi bahw kegiatan kami ini benar-benar untuk membangun masyarakat. Jadi tiap anggota punya celengan khusus yang kami kumpulkan untuk menyalurkan kebutuhan ke-12 rumah belajar yang ada. Termasuk kebutuhan adik-adik untuk bersekolah," jelas dia.

PGDCI tak hanya bergerak di bidang pendidikan. Mereka juga membantu masyarakat yang kesulitan ekonomi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Bantul Meningkat, 9 Kecamatan Ditetapkan Zona Merah

Sejumlah anak didik melaksanakan pembelajaran di Rumah Belajar Gratis Persatuan Generasi Didik Cinta Ilmu (PGDCI) di Dusun Ngentak RT 4, Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul. [Dok.ist PGDCI]

"Rencananya kami akan membangun sebuah koperasi. Karena di sini warga berprofesi seorang petani dan juga penambang pasir yang hasilnya tidak seberapa, nanti kami bantu untuk kebutuhan sembako," jelas dia.

Guntur mengaku membangun rumah belajar gratis ini ia lakukan penuh lika-liku. Bahkan awalnya banyak orang yang menganggap bahwa apa yang dia bangun mustahil terwujud.

"Ada yang tidak percaya, ada yang mencaci. Namun hal itu saya anggap sebagai cambukan untuk motivasi. Saya membangun hal ini bukan untuk cita-cita saya. Tapi untuk masyarakat. Karena jelas situasi generasi Indonesia saat ini harus dibenahi. Hal ini semata-mata untuk keberlangsungan masyarakat yang harus mendapatkan hak yang sama terutama pada pendidikan," terang pria yang memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai konsultan pendidikan dan manajemen yang ada di Jakarta itu.

Saat ini organisasi yang ia bangun masih dalam tahap berkembang. Pihaknya akan fokus membangun meski di tengah situasi pandemi Covid-19. 

"Saya terus optimistis rumah belajar dan organisasi PGDCI ini terus berkembang. Harapannya tak berhenti di DIY. Namun bisa meluas sampai pelosok Indonesia," harap Guntur.

Load More