SuaraJogja.id - Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran pada Kamis (7/1/2020) siang. Muntahan awan panas dari Gunung Merapi ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya juga telah mengeluarkan awan panas guguran pada pagi tadi.
"Awan panas guguran terjadi di Gunung Merapi tanggal 7 Januari 2021 pukul 12.50 WIB," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam keterangannya kepada awak media.
Hanik menuturkan kali ini awan panas guguran tercatat berada di seismogram dengan amplitudo 21 milimeter. Sementara untuk durasinya juga lebih pendek dari sebelumnya yakni 139 detik.
Sementara untuk luncuran awan panas siang ini masih tetap mengarah ke sisi barat atau tepatnya ke Kali Krasak. Untuk jarak luncur, kata Hanik, mencapai kurang lebih 300 meter.
"Untuk tinggi kolom teramati 200 meter di atas puncak. Kalau untuk jarak luncur kurang lebih 300 meter ke arah hulu Kali Krasak," terangnya.
Sebelumnya Gunung Merapi terpantau mengeluarkan awan panas pada hari Kamis (7/1/2021) sekitar pukul 08.02 WIB. Muntahan awan panas menjadi yang pertama sejak peningkatan status menjadi Siaga.
"Jadi tadi telah terjadi guguran awan panas, terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 154 detik. Untuk visual tidak teramati," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, kepada awak media.
Hanik menjelaskan bahwa arahnya muntahan awan panas yang terjadi pagi ini menuju arah ke Kali Krasak dengan tinggi kolom 200 meter. Melihat data seismik yang ada, diperkirakan luncuran awan panas guguran ini masih kecil.
"Ya jarak luncuran kurang dari 1 kilometer. Untuk awan panas (guguran) pertama ini masih kecil," ucapnya.
Baca Juga: Makin Aktif, Gunung Merapi 6 Kali Luncurkan Lava Pijar dalam Semalam
Hanik mengimbau dengan kemunculan awan panas ini masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Nanti perkembangannya kita terus pantau dan sampaikan kepada masyarakat," imbaunya.
Sementara itu ditegaskan Hanik bahwa BPPTKG masih memberikan rekomendasi yang sama meliputi daerah bahaya dengan radius 5 kilometer dari puncak Merapi. Ditambah juga BPPTKG meminta penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Merapi dalam KRB III untuk dihentikan sementara waktu.
Diketahui hingga saat ini status Gunung Merapi di tingkat Siaga (Level III).
Berita Terkait
-
Merapi Muntahkan Awan Panas, BPBD Sleman Pastikan 12 Barak Pengungsian Siap
-
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas, Menuju ke Arah Kali Krasak
-
Setelah Keluarkan Guguran Awan Panas, Status Gunung Merapi Masih Siaga
-
Gunung Merapi Keluarkan Guguran Awan Panas Mengarah ke Kali Krasak
-
Gunung Merapi Diguncang Gempa 132 Kali, Keluarkan Lava Pijar
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Eks Parkir ABA di Jogja Disulap Jadi RTH, Ini Target & Kapasitas Parkir Pengganti
-
Seleb TikTok Gunungkidul Diduga Tipu Puluhan Juta, Bisnis Celana Boxer Berujung Penjara?
-
Revisi KUHAP: Dosen UGM Ungkap Potensi Konflik Akibat Pembatasan Akses Advokat
-
5 Rekomendasi Hotel di Penang yang Dekat dengan RS Gleneagles
-
DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak