SuaraJogja.id - Gunung Merapi masih terus menunjukkan aktivitas yang cukup tinggi sejak kemarin. Tercatat pada Kamis (7/1/2021), Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jaw Tengah tersebut memuntahkan empat kali awan panas guguran.
"Pada Kamis (7/1/2021) hingga pukul 18.00 WIB sore, sudah terjadi 4 kali luncuran awan panas," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida saat dikonfirmasi awak media, Jumat (8/1/2021).
Hanik memaparkan luncuran awan panas pertama terjadi pada pukul 08.02 WIB. Berdasarkan catatan awan panas guguran pertama tersebut dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dengan durasi 154 detik dan tinggi kolom erupsi 200 meter.
Awan panas kedua kembali muncul pada pukul 12.50 WIB dengan amplitudo lebih kecil yakni 21 milimeter dan durasi 139 detik. Pada luncuran kedua, tinggi kolom erupsi terpantau masih sama dengan sebelumnya yakni 200 meter di atas puncak.
"Jarak luncur sekitar kurang lebih 300 meter ke sisi barat arah hulu Kali Krasak," paparnya.
Dilanjutkan Hanik, awan panas ketiga kembali muncul pada pukul 13.15 WIB. Dengan amplitudo yang lebih rendah dibandingkan dua luncuran sebelumnya yakni amplitudo 10 milimeter dan durasi 101 detik.
"Luncuran awan panas ketiga masih terpantau mengarah ke hulu Kali Krasak dengan jarak luncur kurang lebih 400 meter," terangnya.
Sementara yang terakhir atau ke empat, awan panas terpantau muncul pada pukul 14.02 WIB. Dengan amplitudo 10 milimeter dan durasi 92 detik.
"Untuk awan panas keempat ini secara visual tidak teramati karena memang cuaca di sekeliling Merapi yang sedang berkabut," ujarnya.
Baca Juga: Lahar Hujan Gunung Merapi Masuk Kali Boyong, Suplai Air Bersih Terputus
Hanik menegaskan hingga saat ini belum menaikan status Gunung Merapi atau dengan kata lain masih berada di status I
Siaga atau Level III. Pertimbangan itu, kata Hanik dengan melihat potensi ancaman bahaya yang masih belum mencapai lebih dari 5 kilometer dari puncak.
"Statusnya masih sama karena memang menaikkan ke status Awas dasarnya ada pada penilaian terhadap ancaman penduduk. Kita sudah memberikan rekomendasi kemarin dengan potensi bahaya 5 kilometer dan itu masih aman," tegasnya.
Berita Terkait
-
Malam Jumat, Gunung Merapi 10 Kali Keluarkan Guguran Lava Pijar
-
Merapi Keluarkan 10 Kali Guguran Lava Pijar Hingga Kamis Malam
-
Gunung Merapi Keluarkan 10 Kali Guguran Lava Pijar Malam Jumat Tadi
-
Gunung Merapi Mulai Keluarkan Guguran Awan Panas
-
Aktivitas Merapi Meningkat, Warga Babadan 2 Kembali ke Pengungsian
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pasca Kebakaran Pasar Seni Gabusan: DKUKMPP Bantul Gercep Ambil Tindakan, Apa Saja?
-
Harga Minyak Goreng Naik di Yogyakarta: Pemerintah Ambil Tindakan
-
Miris, Mahasiswa Jadi Penyebab? Dinsos DIY Beberkan Fakta di Balik Kasus Pembuangan Bayi di Sleman
-
UMKM Yogyakarta, Jangan Sampai Salah Data! Pemerintah Lakukan Pembaruan Besar-besaran
-
Guru dan Siswa SMPN 2 Mlati Pulih Usai Keracunan MBG, Program Dihentikan Sementara