SuaraJogja.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkapkan catatan aktivitas pemantauan Gunung Merapi pada periode 7-8 Januari 2021. Dalam catatan yang ada aktivitas Merapi terpantau tinggi dengan sejumlah fenomena awan panas dan guguran lava pijar.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menuturkan kejadian guguran lava pijar terjadi cukup banyak pada periode 7 Januari 2021. Sementara jarak luncur lava pijar itu mencapai maksimum 800 meter.
"Guguran lava pijar teramati terjadi sebanyak 19 kali dengan jarak luncur maksimum 800 meter arah Kali Krasak," ujar Hanik kepada awak media, Jumat (8/1/2021).
Sedangkan untuk awan panas, berdasarkan pengamatan BPPTKG pada periode 7 Januari 2021 terjadi sebanyak 4 kali. Awan panas yang sempat tercatat dalam seismik yakni dengan amplitudo 10-28 milimeter dan durasi 93-155 detik.
"Kalau untuk awan panas yang teramati kemarin terjadi sebanyak 4 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 300-400 meter mengarah ke barat daya," ucapnya
Selain lava pijar dan awan panas, pada periode yang sama Kamis 7 Januari 2021, BPPTKG juga mencatat gempa guguran sebanyak 117 kali. Lainnya seperti hembusan sebanyak 99 kali, gempa fase sebanyak 251 kali, vulkanik dangkal sebanyak 45 kali dan tektonik jauh sebanyak 3 kali.
Hanik menjelaskan terkait pemantauan pada periode 8 Januari 2021, mulai pukul 24.00 WIB hingga 06.00 WIB tercatat guguran lava pijar kembali. Untuk arah luncurannya masih sama yakni menuju ke aliran Kali Krasak.
"Terjadi 4 kali guguran lava pijar pada periode tersebut. Jarak luncur maksimum 800 meter ke Kali Krasak. Suara guguran 2 kali terdengar dengan intensitas sedang," imbuhnya.
Dalam periode yang sama tercatat dalam data seismik bahwa gempa guguran terjadi sebanyak 29 kali dengan amplitudo 3 hingga 24 milimeter durasi 21,2-113 detik. Sementara hembusan 11 kali, fase banyak 49 kali, vulkanik dangkal 14 kali, dan tektonik jauh 1 kali.
Baca Juga: Aktivitas Merapi Meningkat, Warga Babadan 2 Kembali ke Pengungsian
Hanik menegaskan hingga saat ini belum menaikan status Gunung Merapi atau dengan kata lain masih berada di status I
Siaga atau Level III. Pertimbangan itu, kata Hanik dengan melihat potensi ancaman bahaya yang masih belum mencapai lebih dari 5 kilometer dari puncak.
"Statusnya masih sama karena memang menaikkan ke status Awas dasarnya ada pada penilaian terhadap ancaman penduduk. Kita sudah memberikan rekomendasi kemarin dengan potensi bahaya 5 kilometer dan itu masih aman," tegasnya.
Berita Terkait
-
Malam Jumat Tadi Gunung Merapi Semburkan 10 Kali Guguran Lava Pijar
-
Sejak Pagi Hingga Siang Kemarin, Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas 4 Kali
-
Malam Jumat, Gunung Merapi 10 Kali Keluarkan Guguran Lava Pijar
-
Merapi Keluarkan 10 Kali Guguran Lava Pijar Hingga Kamis Malam
-
Gunung Merapi Keluarkan 10 Kali Guguran Lava Pijar Malam Jumat Tadi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta
-
DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Rebutan Saldo Gratis Hingga Rp199 Ribu!
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal