SuaraJogja.id - Semenjak dilantik sebagai Menteri Sosial yang baru, aksi Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma blusukan ke berbagai penjuru Jakarta mendapat sorotan publik. Terbaru muncul isu jika aksinya saat menyambangi gelandangan di kawasan elite Ibu Kota itu sebagai settingan hingga pencitraan menuju DKI 1.
Selain dari tokoh politik, aksi blusukan Risma juga mendapat perhatian dari akademisi UGM. Pakar Politik Pemerintahan UGM, Dr. Wawan Mas’udi, menilai aksi blusukan Menteri Sosial Risma bukanlah hal yang tepat dilakukan oleh seorang menteri.
“Kalau dari sisi politik pemerintahan aksi blusukan menteri itu tidak tepat,” katanya seperti disitat dari situs resmi UGM, Jumat (8/1/2021).
Ia menyampaikan bahwa persoalan sosial di Indonesia sangatlah banyak dan beragam mulai dari masalah kebijakan hingga persoalan di lapangan. Semestinya, berbagai persoalan di lapangan seperti mengurusi tuna wisma, gelandangan, membantu masyarakat yang memiliki persoalan terkait pemenuhan kebutuhan hidup dan lainya menjadi tugas pemerintah yang berada di level bawah.
“Penyelesaian dan cara untuk menangani masalah gelandangan, tuna wisma dan lainnya untuk memberikan bantuan langsung itu tugas dari pemerintah kota, pemerintah daerah, dan pemerintah provinsi. Sementara tugas menteri memastikan kebijakan yang berhubungan dengan persoalan sosial dirancang dan diimplementasikan dengan baik,” paparnya.
Wawan mengatakan aksi blusukan yang dilakukan Mensos Risma dimungkinkan karena masih terbawa dengan kebiasaanya saat masih menjadi Walikota Surabaya. Seperti diketahui Risma kerap melakukan blusukan untuk langsung menangani persoalan di lapangan.
“Sebagai menteri sekali waktu blusukan boleh lah, tapi harus jelas tujuannya misal memastikan program nasional terkait jaminan nasional diterima masyarakat atau tidak,” ucap Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FISIPOL UGM ini.
Lebih lanjut Wawan menyampaikan persoalan sosial terkait gelandangan dan tunawisma bukan hanya menjadi persoalan Jakarta saja, tetapi di setiap daerah Indonesia. Oleh sebab itu, jika aksi blusukan akan dijadikan pola kepemimpinan Risma seyogianya dilakukan di seluruh wilayah tanah air.
“Kalau dari blusukan menghasilkan kebijakan yang baik itu bagus, tapi kan tidak mungkin menteri blusukan di semua daerah,”terangnya.
Baca Juga: Menko PMK Terima GeNose Alat Skrining Covid Melalui Hembusan Napas dari UGM
Di sisi lain, Wawan menyebutkan aksi blusukan yang dilakukan Mensos Risma secara politik sebagai bentuk sindiran dari menteri atau pemerintah pusat terhadap daerah, dalam hal ini DKI Jakarta.
“Cara pandang lain dari aksi blusukan ini sebagai bentuk sindiran pemerintah pusat ke daerah. Ini loh di daerahmu ada persoalan yang harus diselesaikan,” imbuhnya.
Tag
Berita Terkait
-
Beredar Agenda Deklarasi Pasukan Tri Rismaharini Bakal Calon Gubernur DKI
-
Muncul Tunawisma di Kawasan Sudirman-Thamrin, Ridwan Saidi: Gak Masuk Akal!
-
Foto Tri Rismaharini for DKI 1 Beredar, Netizen: Anies Kembali ke Kampus
-
Dianggap Sinetron, Roy Suryo Sindir Risma Menteri Pansos
-
Beredar Foto Tri Rismaharini For DKI 1, Netizen: Banyak Drama Ibu Ini
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag Memanas, KPK Sasar Pengelola Travel Umroh di Jogja
-
Malioboro Bebas Emisi, Bentor segera Dihapus, Becak Listrik jadi Pengganti
-
UGM Gebrak Dunia Industri, Rektor Ova Emilia Ungkap Strategi Link and Match yang Tak Sekadar Jargon
-
Waspada! Gelombang ISPA Terjang DIY: Lebih dari 11.000 Kasus Akibat Cuaca Ekstrem
-
Jangan Sampai Hilang! Sleman Digitalisasi Naskah Kuno: Selamatkan Warisan Budaya untuk Generasi Mendatang