SuaraJogja.id - Warga Banguntapan di Jalan Sugeng Riyadi dan Jalan Pleret, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul meminta pemerintah kabupaten (pemkab) memperbaiki akses jalan yang rusak. Dua ruas jalan yang menjadi jalur pengendara, baik sepeda motor dan mobil ini, berlubang dan kerap menimbulkan genangan ketika hujan deras.
Seorang warga, Riyan (22) menerangkan, Jalan Sugeng Riyadi, Pedukuhan Sampangan, Kalurahan Wirokerten, Banguntapan sudah rusak sejak satu tahun lalu. Namun, pemerintah setempat tak segera memperbaiki.
"Sejak Januari 2020 itu sudah mulai rusak. Jalan-jalan bolong karena akses jalan ini [Jalan Sugeng Riyadi] sering dilewati kendaraan mobil. Terkadang truk-truk juga melintas di sini," kata Riyan, ditemui di toko kelontong miliknya, Minggu (10/1/2021).
Ia menjelaskan, kerusakan jalan dimulai dari Jembatan Merah Mintoragan Wirokerten ke barat sampai resto Lembah Desa. Panjang jalan tersebut lebih kurang 2 kilometer.
"Yang paling parah yang dekat dengan Lembah Desa, di sekitar belokan, aspal-aspal di sana sudah bolong. Terlebih saat hujan deras bisa membuat genangan dan berbahaya untuk pengendara," jelas dia.
Riyan menerangkan, memang tidak banyak peristiwa kecelakaan atau pengendara yang jatuh akibat jalan rusak, tetapi dirinya berharap jalan diperbaiki supaya hal itu tak terjadi.
"Pernah seorang pengendara motor jatuh karena menghindari lubang, baru sekali terjadi. Ini kan termasuk jalan alternatif untuk pengendara dari Pasar Pleret ke Terminal Giwangan, sehingga hampir tiap hari ada ratusan kendaraan yang lewat. Keadaan itu bisa membuat shock breaker motor cepat rusak," ujar dia.
Tidak hanya pengendara yang bisa rugi karena melintas di jalan itu. Warga sekitar juga bisa menjadi korban ketika tak berhati-hati ketika melintas di jalan tersebut.
"Ya kami kan juga memanfaatkan akses jalannya. Kadang warga inisiatif menambal sendiri dengan semen. Semuanya swadaya, tapi karena hanya semen, tidak sampai setengah tahun, nanti kroak lagi," keluhnya.
Baca Juga: Sekeluarga Naik Motor Meninggal Dunia Ditabrak Mobil
Tak hanya Jalan Sugeng Riyadi, Jalan Pleret, Banguntapan juga harus segera diperbaiki.
Seorang warga setempat, Eko Prasetyo, menerangkan bahwa beberapa titik aspal di Jalan Pleret ke utara rusak dan menimbulkan lubang.
"Sudah banyak yang bolong. Pernah kami tambal, malah rusak lagi karena untuk memperbaiki itu harus dilakukan pengaspalan total," jelas dia.
Ia mengatakan bahwa warga sudah sering mengajukan pengaspalan pada 2020. Kendati demikian, belum ada tanggapan serius dari pemerintah setempat.
"Awal tahun 2020 sudah rusak. Kami ajukan perbaikan dengan pengasapalan yang benar-benar layak, tapi tidak kunjung ada perbaikan. Jadi kami juga bingung mau melaporkan ke mana lagi," kata dia.
Terpisah, Panewu Banguntapan Fauzan Muarrifin menjelaskan, keluhan masyarakat soal akses jalan rusak di wilayah Banguntapan, termasuk Jalan Pleret dan akses jalan lain, sudah ditampung. Meski demikian, kata dia, perbaikan membutuhkan waktu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
24 Jam di Malioboro Tanpa Kendaraan: Wali Kota Pantau Langsung, Evaluasi Ketat Menuju Pedestrian Permanen
-
Target Ambisius Bantul, Kemiskinan Bakal Hilang di 2026, Ini Strateginya
-
Setelah Musala Al-Khoziny Ambruk: Saatnya Evaluasi Total Bangunan Sekolah & Ponpes, Ini Kata Ahli UGM
-
Kabar Baik Petani Sleman: Penutupan Selokan Cuma 5 Tahun Sekali! Ini Kata Bupati
-
DIY Kena Pangkas Anggaran Rp170 Miliar! Begini Strategi Pemda Selamatkan APBD