SuaraJogja.id - Kota Yogyakarta terpilih mendapatkan vaksin COVID-19 tahap pertama dari pemerintah. Dari 26.800 dosis vaksin yang diterima DIY, Kota Yogyakarta tercatat akan mendapatkan jatah 9.728 dosis vaksin.
Karenanya, Pemkot akan segera mendistribusikan vaksin tersebut bagi tenaga kesehatan dan (nakes) dan sejumlah pejabat serta tokoh masyarakat. Pendistribusian rencananya akan dilaksanakan pada Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 09.30 WIB di RS Pratama.
Pelaksanaan vaksinasi kali pertama dilakukan pascapeluncuran vaksin pertama oleh Pemda DIY, Kamis (14/1/2021). Sejumlah pejabat forkominda, organisasi profesi, tokoh keagamaan, dan TNI/Polri rencananya akan menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksin.
"Kita sedang melakukan skrining siapa-siapa saja yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syartat. Ada beberapa yang sudah dan belum," ungkap Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat dikonfirmasi, Rabu (13/1/2021).
Baca Juga: Usai Divaksin Covid-19, Raffi Ahmad Keluyuran Tak Pakai Masker?
Heroe menyebutkan, Pemkot mengajukan 24 nama sebagai penerima vaksin pertama, tetapi belum bisa memastikan, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti akan ikut divaksin atau tidak. Proses skrining masih dilakukan pada Wali Kota sebelum dilakukan vaksinasi.
Namun dipastikan, sebanyak 4.578 nakes di Kota Yogyakarta menjadi penerima vaksin pertama. Dinas Kesehatan (dinkes) Kota Yogyakarta baru melakukan skrining pada nakes yang memenuhi syarat vaksinasi.
"Nanti setelah tanggal 15 [januari] dilakukan vaksin [pada forkominda], kita lakukan vaksinasi pada seluruh nakes pada 22 Januari," jelasnya.
Heroe, sebagai salah satu penerima vaksin, mengaku tidak melakukan persiapan khusus. Dinkes hanya berpesan supaya dirinya menjaga kesehatan sebelum divaksin, apalagi dia tidak memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
"Yang penting diketahui punya penyakit apa," jelasnya.
Baca Juga: Faktor U Jadi Alasan Wawalkot Tangsel Benyamin Tak Ikut Divaksin Covid-19
Secara terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY Berty Murtiningsih menjelaskan, pada Rabu tercatat ada tambahan 319 kasus baru COVID-19, sehingga total kasus terkonfirmasi positif di DIY menjadi 15.801 kasus. Karenanya, vaksinasi tersebut menjadi sangat penting untuk dilakukan segera.
Bantul kali ini mencatatkan kasus paling banyak yang mencapai 155 kasus. Sedangkan Sleman dengan 82 kasus, Kulon Progo 20 kasus, dan Gunungkidul 7 kasus.
"Sedangkan Kota Yogyakarta mencatatkan 55 kasus baru," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Usai Divaksin Covid-19, Raffi Ahmad Keluyuran Tak Pakai Masker?
-
Faktor U Jadi Alasan Wawalkot Tangsel Benyamin Tak Ikut Divaksin Covid-19
-
Sherina Munaf Ngamuk Lihat Raffi Ahmad Keluyuran Usai Divaksin
-
Efikasi Vaksin Sinovac di Brasil 50,6%, Ahli: Tetap Aman di Indonesia
-
Raffi Ahmad Dihujat Keluyuran Tanpa Masker Usai Vaksin COVID-19 Sinovac
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
Terkini
-
Raja Ampat Darurat Tambang? KLHK Investigasi 4 Perusahaan, Kolam Jebol Hingga Izin Bodong
-
Rapat di Hotel Dibolehkan, PHRI DIY: Jangan Omon-Omon, Anggaran Mana?
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?
-
Jemaah Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf Ungkap Penyebab Calon Haji Terlantar di Arafah
-
Beda dari Tahun Lalu, Ini Alasan Grebeg Besar 2025 Yogyakarta Lebih Tertib dan Berkah