SuaraJogja.id - Akun Instagram @jogja24jam membagikan ulang video milik akun @anggahrjn. Dalam tayangan tersebut dibagikan informasi mengenai kuliner legendaris kue Coro Bikang buatan mbah Kalem.
Mbah Kalem diketahui berjualan kue tradisional selama empat puluh tahun. Di tengah gerusan arus modernisasi, nenek ini masih menjajakan dagangannya dengan gaya tradisional menggunakan tungku dan daun pisang.
Dalam videonya, pemuda bernama Angga ini memperkenalkan seorang wanita dengan rambut yang sudah sepenuhnya memutih bernama Kalem. Wanita bertubuh kurus ini sudah berusia 74 tahun. Sehari-hari, wanita yang akrab disapa Mbah Kalem ini berjualan kue tradisional, yakni kue coro atau yang biasa disebut juga dengan Coro Bikan dan Coro Bikang.
Lebih dari 40 tahun, Mbah Kalem menjajakan kuenya di Jalan Sosrowijayan Wetan, dekat dengan Lucifer Cafe. Setiap hari, Mbah Kalem mulai menawarkan dagangannya sejak pukul 6 pagi sampai 10 pagi. Dalam videonya angga meminta masyarakat lokal maupun wisatawan yang tengah berkunjung ke Jogja untuk ikut memborong dagangan wanita ini.
Baca Juga: Jelaskan Bedanya Ayam Geprek Versi Jakarta dan Jogja, Pria Ini Emosi Berat
"Pernah jajan disini? Tag teman kalian ya," tulis akun @jogja24jam dalam keterangannya.
Pada video yang diunggah terlihat Mbah Kalem dengan telaten menyajikan kue yang ia buat di tempat tersebut. Di depan tempatnya duduk ada sebuah tungku untuk memanggang kue berwarna merah muda tersebut. Setelah matang, kue-kue itu dikumpulkan di atas daun pisang. Selain daun pisang, kue ini juga dibungkus dengan koran dan terakhir menggunakan plastik.
Sejak diunggah Selasa (19/1/2021), video Mbah Kalem menyajikan jajanan kue tradisionalnya tersebut sudah dilihat lebih dari 37 ribu. Ada banyak warganet yang ikut memberikan tanggapan di kolom komentar. Banyak yang berbagi cerita mengenai kue tradisional yang kerap dikonsumsi semasa kecil dulu.
Lihat video Mbah Kalem DISINI
"Dulu jualnya tiap sore di pasar 'Ngebuk' di kemetiran, karena beliau sudah gak kuat dan gak ada yang bisa nganterin, akhirnya beliau jualan di deket rumahnya," tulis akun @kulo_wong_*****.
Baca Juga: Sepekan PTKM Diterapkan, Hanya 16.000-an Wisatawan Berkunjung ke Bantul
"Rutinitas dari kecil dari waktu belum sekolah, hampir setiap sore beli disini," komentar akun @trijoko_********.
"Langgananku sejak jaman sd sampe sekarang," tanggapan akun @tika.delima.
Sementara akun @andini***** mengatakan, "Dulu sering jajan itu, jajanan langganan masa kecil. Kalau dari videonya itu tempat jualannya dipasar deket rumah saya. Lokasinya pasar ngebuk ujung selatan dekat pinggir jalan di jl kemetiran, seberang SMKN 1 Jogja tapi kadang juga jualan di jl sosrowijayan."
Berita Terkait
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
Masih Banyak Stok? Begini Cara Menyimpan Kue Lebaran agar Tahan Lama
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
6 Tips Menyimpan Kue Nastar Lebaran: Tahan Lama dan Tidak Berjamur
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Jadwal Link Streaming Serie A Italia Pekan Ini 12-15 April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD