"Berkenaan dengan hal tersebut, kami berharap setelah pemasangan trase tol Jogja-Bawen segera diikuti dengan proses berikutnya. Sehingga pelaksanaan pembangunannya dapat segera dilaksanakan dan dapat dinikmati oleh masyarakat," ujar SP.
Saat ini rencana pembangunan tol di Sleman DIY menjadi perhatian banyak pihak, utama terkait dengan Proyek Strategis Nasional yang bertujuan untuk kelancaran akses antar wilayah serta mewujudkan pemerataan pembangunan dalam pengembangan wilayah.
Sebagian besar pembangunan jalan tol ini banyak melalui wilayah Sleman. Baik Prambanan, Kalasan, Depok, Mlati, Seyegan, Tempel.
Pemkab Sleman juga telah menerbitkan Perda Kab Sleman No.12 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sleman 2011-2031, yang telah mengamanatkan pembangunan dua ruas jalan tol, yaitu Jogja-Surakarta dan Jogja-Bawen.
Pada 2018, rencana tata ruang daerah Kabupaten Sleman telah ditinjau kembali. Untuk saat ini proses yang sedang berjalan adalah revisi RT RW Kabupaten Sleman dan dilanjutkan dengan pengajuan permohonan persetujuan substansi kepada Kementerian ATR/BPN.
"Dari peninjauan itu ada beberapa hal yang disesuaikan dengan pembangunan tol ini. Salah satunya adalah pembangunan jalan tol terdiri dari tiga ruas, yaitu Jogja-Surakarta, Jogja-Bawen dan Jogja-Cilacap," urainya.
Penyesuaian lainnya, ada perencanaan perihal Sleman yang akan dibagi menjadi empat kawasan.
"Saat ini kawasan timur telah berada di tahap akhir perencanaan. Terkait detail tata ruang pembangunan jalan tol telah termuat di dalamnya, pada 2021-2040 yang meliputi ruas Jogja-Surakarta. Di dalamnya ada di Kapanewon Kalasan dan Kapanewon Prambanan," papar SP lebih lanjut.
Saat ini, RDTR Sleman Timur 2021-2040 telah mendapat persetujuan substansi dan telah berada pada proses perbaikan sebelum dilakukan legalisasi, tambahnya.
Selain termuat pembangunan jalan tol, juga termuat adanya pembangunan area penunjang seperti rest area dengan pemberdayaan potensi lokal.
Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala sarta Tata Sasana) Sleman Dwike Wijayanti menjelaskan, Peraturan Daerah (Peda) Kabupaten Sleman yang mengalami perubahan dan mengatur perihal RTRW adalah Perda No. 12 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sleman Tahun 2011-2031.
"Di rancangan Perda yang baru ini, kami membagi Sleman menjadi empat wilayah. Yaitu Sleman utara, timur, tengah dan barat. Dulu belum seperti itu, masih basisnya kecamatan satu per satu, makanya belum pernah sampai jadi Perda," ungkapnya.
Nantinya, 17 kapanewon di Sleman akan dibagi dalam empat kawasan tadi, dan akan dikembangkan berdasarkan potensi masing-masing wilayah.
Dalam draft revisi, kawasan Sleman Utara menjadi wilayah pariwisata berbasis mitigasi bencana; Sleman Timur menjadi kawasan pariwisata berbasis cagar budaya. Selanjutnya Sleman Tengah dibangun sebagai perkotaan, dan Sleman Barat merupakan kawasan pariwisata berbasis pertanian.
"Untuk Sleman Tengah yang merupakan kawasan perkotaan, Kecamatan Sleman pada rancangan Perda baru akan kami masukkan. Sebelumnya Kecamatan Sleman tidak masuk kawasan perkotaan, " tambah Dwike.
Berita Terkait
-
Sultan HB X Curhat di DPR: ASN di DIY Belum Cukupi Kebutuhan, Ada Formasi Kosong Tak Ada Pelamar
-
Makna Batik Jokowi yang Dipakai Saat Bertemu Sri Sultan HB X, Diduga Bercorak Antaboga
-
Jalan Tol Solo-Jogja Gratis Selama Libur Nataru, Cek Tanggalnya!
-
Kelasnya Pernikahan Putri Andika Perkasa dan Putra Marsekal Yuyu Sutisna, Raja Asli Jadi Saksi
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
Tag
Terpopuler
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
- 35 Kode Redeem FF Hari Ini 20 mei 2025, Klaim Hadiah Skin M1887 hingga Diamonds
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
-
5 Rekomendasi HP Murah RAM 8 GB: Harga Sejutaan, Terbaik di Kelasnya
-
Kata Pertama Simon Tahamata Usai Resmi Jadi Kepala Pemandu Bakat
Terkini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?
-
90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus
-
Kebakaran Pabrik Garmen di Sleman: Buruh Terancam PHK, Koalisi Rakyat Jogja Geruduk DPRD DIY
-
Selamatkan Industri Ekspor! Strategi Jitu Hadapi Gempuran Tarif AS: TKDN Jadi Kunci?
-
Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Sleman Lesu? Wabup Ungkap Penyebabnya