SuaraJogja.id - Adik tiri Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengkubuwono X ( HB X), Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo atau yang akrab disapa Gusti Prabu mempertanyakan surat pemecatan dirinya yang saat ini banyak beredar di media sosial (medsos).
Surat tertanggal 2 Desember 2020 tentang penghentian jabatan Prabukusumo sebagai Penggedhe di Kawedanan Hageng Punakawan Nitya Budaya Kraton Yogyakarta yang digantikan puteri bungsu Sri Sultan HB X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara tersebut dinilai tidak sah.
"Wong ora ana klera klerune kok dipocot (tidak ada kesalahan kenapa dipecat-red)," ujar Prabukusumo, Rabu (20/01/2021).
Prabukusumo tidak mengetahui asal muasal surat pemecatan tersebut muncul. Meski dia dan adiknya GBPH Yudhaningrat tidak aktif di Keraton sejak munculnya Sabda Raja sejak enam tahun terakhir, tidak seharusnya Sultan mengeluarkan surat tersebut.
Putera dari Sri Sultan HB IX dan BRAy Hastungkoro tersebut tidak tahu pasti surat pemecatan tersebut muncul akibat ketidakaktifannya di keraton atau ada hal lain. Namun dia memastikan surat tersebut tidak sah secara hukum. Banyak faktor yang menyebabkan surat tersebut melanggar hukum.
Apalagi ketidaktifan dia dan Yudhaningrat di Keraton Yogyakarta sejak 2015 juga bukan tanpa alasan. Sultan dianggap sudah menyalahi paugeran atau peraturan Keraton Yogyakarta pasca penyampaian Sabda Raja yang menimbulkan polemik di keraton.
"Tidak tahu kronologi [surat pemecatan], tanya pak bawono (sri sultan hb x-red) saja," ujarnya.
Prabukusumo dan Yudhaningrat hanya ingin mempertahankan kebenaran seperti yang termatub dalam paugeran Keraton Yogyakarta. Adat istiadat tradisi Keraton Yogyakarta sejak Sri Sultan HB I hingga Sri Sultan HB IX mestinya dilestarikan alih-alih diubah Sri Sultan HB X melalui Sabda Raja.
Karenanya Prabukusumo kembali menegaskan, munculnya surat pemecatan yang ditandatangani Hamengku Bawono KA 10 tersebut batal secara hukum. Tidak ada silsilah sultan di Keraton Yogyakarta dengan nama Bawono sehingga Sultan HB X yang menandatangani surat tersebut dinilai melakukan kesalahan.
Baca Juga: Soroti Pergub No 1 Thn 2021, Dandhy Laksono: Bisa Batal seperti di Jakarta
"Namung menawi keduluan Kraton ngedalaken seolah kulo saha Dimas Yudho dipun pecat saking Kraton, nami kulo saha Dimas Yudho awon to (kalau keraton mengeluarkan [surat] seolah saya dan yudhadingrat dipecat dari keraton, nama saya dan yudho menjadi buruk]," tandasnya.
Prabukusumo mengingatkan Sultan akan dampaknya mengubah paugeran para leluhur. Contohnya tanah calon makam HB X dan keluarga yang longsor, tepat di pintu keluar Makam Imogiri yang lama pada 2019 lalu.
"Saya berharap Ngerso Dalem bisa kembali ke paugeran, insya Allah. Yang penting saya sudah menyampaikan kepada masyarakat bahwa saya dan adik saya [tidak tahu] salah apa kok [dipecat],"tandasnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Tag
Terpopuler
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Cuma 3 Jam 35 Menit dari Jakarta, Thom Haye Mungkin Gabung ke Klub Ini, Bukan Persib Bandung
- 35 Kode Redeem FF MAX Hari Ini 23 Agustus: Klaim Bundle Itachi, Emote Susanoo & Senjata Akatsuki
Pilihan
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
-
Terbongkar! Anggota DPR Pajaknya Dibayarin Negara, Netizen: Terus Gaji Gede Buat Apa?
-
Kapan Pemain Timnas Indonesia Berkumpul Hadapi FIFA Matchday? Ini Jadwalnya
-
Drama Korupsi Haji: Kronologi Gus Yaqut dari Diperiksa KPK Sampai Muncul HP Misterius
Terkini
-
Berbagai Keunggulan Jika Anda Gabung Promo Novablast 5
-
Bantah Adanya Korban Meninggal, Polisi Ungkap Kronologi Kericuhan Suporter PSIM vs Persib di Jogja
-
Lubang Menganga di Sleman, Karst Gunungkidul Terancam: Yogyakarta Kalah Lawan Tambang Ilegal?
-
Ricuh di Jogja, Polisi Pastikan Ratusan Suporter Asal Bandung sudah Dipulangkan
-
Ricuh Suporter PSIM dan Persib di Jogja, Polisi Sebut Timbulkan Beberapa Korban Luka