SuaraJogja.id - Tingkat kejahatan yang terjadi di wilayah Hukum Polsek Sedayu relatif menurun pada 2020 dibanding dengan 2019. Dari catatan kepolisian, para pelaku yang berhasil diamankan kepolisian kebanyakan dari luar wilayah Sedayu.
Kapolsek Sedayu Kompol L Ardi Hartana menerangkan, lebih dari 50 persen kasus yang terjadi di 2020 berhasil diungkap.
"Jika tindak kejahatan tinggi sekali tidak, di atas 50 persen berhasil kita ungkap, mulai dari klitih, pencurian dengan pemberatan (curat), termasuk pencurian kendaraan bermotor (curanmor)," terang Ardi saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (21/1/2021).
Ia merinci, pada 2019 tindak kejahatan sesuai laporan kepolisian terdapat 85 laporan, sementara tahun 2020 turun menjadi 64 laporan.
"Ada penurunan kasus yang terjadi selama 2020. Faktornya mungkin karena pandemi juga," jelas dia.
Dari jumlah 64 laporan, tindakan curat, pencurian dengan kekerasan (curas), dan juga curanmor paling mendominasi. Tak hanya itu, kekerasan jalanan juga termasuk dalam laporan tersebut.
"Mungkin dari tiap Polsek dan polres tiga tindak kejahatan [curas, curat, dan curanmor] paling banyak. Maka dari itu, kami bekerja dengan mendorong tiap unit. Tidak hanya Reskrim, unit binmas shabara juga kami terjunkan," ungkap dia.
Ardi tak menampik, tindakan kejahatan jalanan alias klitih juga kerap terjadi di wilayah Sedayu. Kendati demikian, jumlahnya tak sebanyak tindakan pencurian.
Ia menjelaskan bahwa kebanyakan pelaku kejahatan jalanan tersebut berasal dari luar wilayah Sedayu.
Baca Juga: Aksi Kejahatan Jalanan Resahkan Warga, Kapolsek Sedayu Beri Pesan Ini
Hal itu dimungkinkan lantaran wilayah Sedayu menjadi tempat perlintasan kendaraan luar kota dan juga perbatasan dengan Kabupaten Sleman.
"Ada kasus yang sudah kami ungkap [klitih]. Kebanyakan pelaku adalah orang dari luar wilayah Sedayu. Hal itu karena wilayah di sini jadi tempat perlintasan. Contoh kasus saat penangkapan senjata tajam tanpa izin yang kami lakukan beberapa waktu lalu. Tiga pelaku adalah warga Gamping, Sleman," ungkapnya.
Selama 2020, kata Ardi, aksi penganiayaan jalanan atau klitih meningkat tajam di akhir tahun. Bulan Oktober saja misalnya, tercatat ada empat kasus.
"Kebanyakan anak-anak ini berkelompok. Kami amankan dan kami bina. Selain Oktober, pada November 2020 terdapat 1 kasus yang sudah kami ungkap," jelas dia.
Mengantisipasi tindak kejahatan yang meresahkan warga, pihaknya terus menggelar operasi patroli.
Di samping itu, diharapkan ada peran lebih dari orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka supaya tak terlibat dalam kelompok klitih.
Berita Terkait
-
Aksi Kejahatan Jalanan Resahkan Warga, Kapolsek Sedayu Beri Pesan Ini
-
Berniat Balas Usai Jadi Korban Klitih, 3 Remaja Ini Keburu Ditangkap Warga
-
Kejahatan Digital di Produk Keuangan Perlu Diwaspadai Sejak Dini
-
Kantongi Identitas Pelaku, Polisi Buru Gerombolan Pembacok di Yogyakarta
-
Gadis Dibawah Umur Dicabuli Pacarnya, Teman Pelaku Nonton di Sampingnya
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Perlombaan Sepatu Roda Regional DIY-Jawa Tengah
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja
-
Berkah Long Weekend, Wisata Jip Merapi Kembali Melejit Meski Sempat Terimbas Isu Demonstrasi