Tidak dipungkiri juga bahwa semua orang punya selera masing-masing. Namun, masukan yang diberikan pelanggan yang datang juga akan tetap didengar dan dipertimbangkan lebih lanjut.
Walaupun saat ini Charlotte juga sudah memiliki dua karyawan yang bekerja di warung, tapi ia tidak mau tinggal diam begitu saja. Ia kadang masih sering meracik sendiri mi ayam pesanan pelanggan saat karyawannya tidak ada.
"Kemarin sempat karyawan yang biasanya meracik mi ayam sakit, jadi saya yang gantikan. Sekarang kalau sudah masuk lagi pun, tetap saya bantu-bantu di warung. Itu semua tidak masalah karena saya memang orang yang tidak bisa duduk diam. Apa pun saya siap kerjakan. Ketika itu koki tidak ada, saya bisa bantu. Saat semua tim lengkap masuk pun, juga tetap saya bantu, misal antar makan dan minum ke meja dan lainnya," ujarnya.
Diceritakan Charlotte bahwa sebelum warung mi ayamnya viral di media sosial, banyak pelanggan yang terkejut saat semangkok mi ayam atau bakso disajikan seorang bule.
Baca Juga: Viral Bule di Jogja Dagang Mi Ayam, Harga Semangkok Mulai 7 Ribuan
"Sebelum viral, banyak orang kaget kalau saya yang menyajikan. Reaksi pertama yang kaget itu seolah berpikir tentang bagaimana rasanya nanti makanan yang disajikan, tapi saya suka membuat mereka nyaman, artinya dengan basa-basi, tetapi sejak viral, banyak orang datang dan tidak kaget lagi saat melihat "mbak bule" masak mi ayam," ungkapnya.
Terkait dengan penamaan 'Bakso Mi Ayam Telolet', kata Charlotte, tidak ada arti khusus. Nama itu muncul secara tiba-tiba saat ia memikirkan nama yang pas bagi warungnya dengan sang suami.
Ia menilai, sudah terlalu banyak warung mi ayam dan bakso yang menggunakan nama pemiliknya atau nama bernuansa harapan seperti 'berkah' dan yang lainnya. Sempat ingin menggunakan nama 'Amsterdam', tapi menurutnya itu terlalu berlebihan.
"Sempat kepikiran bikin nama mi ayam bakso Amsterdam atau apa, tetapi kami berpikir, nanti otomatis kalau gitu ekspektasi orang harus ada rasa Belanda-nya, akhirnya enggak tahu aja, tiba-tiba kami dapat "telolet", dan kami berdua cocok dengan itu, dan lucu aja," tuturnya.
Charlotte menuturkan, sejak pemberlakukan aturan Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM), penjualan mi ayam bakso miliknya turun drastis. Selama pandemi saja, setidaknya rata-rata 5-6 kilogram mi saja masih bisa habis dalam sehari.
Baca Juga: Lempar Sepeda Motor ke Laut, Bule Ini Dideportasi seperti Kristen Gray
"Untuk omzet, jujur sejak kemarin viral, sudah mulai naik lagi. Dalam minggu ini, setiap hari setidaknya bisa meraup Rp700-800 ribu, dibandingkan sebelumnya, anjlok, sehari kadang Rp600-700 ribu, tapi juga bisa hanya Rp150 ribu sehari," ucapnya.
Menurut Charlotte, pendapatan saat berjualan mi ayam dan bakso tidak bisa dibandingkan dengan saat ia menjalankan usaha pariwisata dulu. Saat ini, katanya, fokus utamanya adalah untuk bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19, yang belum usai.
Bukan tanpa sebab, di dalam keluarganya, ada dua anak yang masih membutuhkan biaya untuk melanjutkan pendidikannya lagi di masa mendatang dengan kebutuhan harian yang perlu untuk dicukupi. Maka dari itu, berjualan mi ayam ini adalah cara yang ditempuh Charlotte dan suami untuk bertahan.
"Tetapi yang paling penting jangan give up, lanjut terus," tegasnya.
Indonesia Ibarat Rumah Kedua
Diuatarakan Charlotte, kedatangannya untuk menetap di Indonesia beraawal pada 2009 silam. Awal mula kedatangannya di Indonesia untuk bekerja terkait dengan HAM.
Berita Terkait
-
Viral Bule di Jogja Dagang Mi Ayam, Harga Semangkok Mulai 7 Ribuan
-
Lempar Sepeda Motor ke Laut, Bule Ini Dideportasi seperti Kristen Gray
-
Terlilit Utang, Pria Ini Nekat Gasak HP Bule Rusia di Bali
-
Sampai Kena Semprot Emak-emak, Bule Nekat Kendarai Motor di Dalam Pasar
-
Usai Putus dengan Pacar, Turis di Bali Tewas Mengenaskan, Leher Ditusuk
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? MA Pangkas Hukuman Korupsi e-KTP, Pakar Geram!
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan