Charlotte sendiri bukan penggemar mi ayam yang memiliki cita rasa terlalu manis. Hal itu juga dibuktikan dari mi ayam racikannya, yang dibuat menjadi lebih gurih.
Sementara untuk campuran cita rasa Belanda, yang merupakan negara asalnya, tidak ada sama sekali. Disebutkan Charlotte, mi ayam buatannya bercita rasa Indonesia asli.
Ia pun mengaku, bersama timnya yang bekerja di warung itu, hingga saat ini masih terus belajar untuk meracik mi ayam yang sesuai selera. Khususnya Charlotte, ia sering melihat koki yang biasanya memasak untuk belajar lagi.
"Untuk preparasi awal saya masih belajar, tetapi untuk akhir, seperti memasak mi, menyiapkan piring, dan lain-lain gampang, tapi yang di belakang, di dapur [racik bumbu dan lain-lain] itu masih belajar dengan kokinya," terangnya.
Baca Juga: Viral Bule di Jogja Dagang Mi Ayam, Harga Semangkok Mulai 7 Ribuan
Terkait cita rasa, Charlotte selalu berdiskusi dengan karyawan lainnya untuk menciptakan mi ayam yang tidak terlalu manis. Walaupun saat ini rasanya sudah dianggap cocok, tapi peningkatan kualitas itu akan terus dilakukan.
Tidak dipungkiri juga bahwa semua orang punya selera masing-masing. Namun, masukan yang diberikan pelanggan yang datang juga akan tetap didengar dan dipertimbangkan lebih lanjut.
Walaupun saat ini Charlotte juga sudah memiliki dua karyawan yang bekerja di warung, tapi ia tidak mau tinggal diam begitu saja. Ia kadang masih sering meracik sendiri mi ayam pesanan pelanggan saat karyawannya tidak ada.
"Kemarin sempat karyawan yang biasanya meracik mi ayam sakit, jadi saya yang gantikan. Sekarang kalau sudah masuk lagi pun, tetap saya bantu-bantu di warung. Itu semua tidak masalah karena saya memang orang yang tidak bisa duduk diam. Apa pun saya siap kerjakan. Ketika itu koki tidak ada, saya bisa bantu. Saat semua tim lengkap masuk pun, juga tetap saya bantu, misal antar makan dan minum ke meja dan lainnya," ujarnya.
Diceritakan Charlotte bahwa sebelum warung mi ayamnya viral di media sosial, banyak pelanggan yang terkejut saat semangkok mi ayam atau bakso disajikan seorang bule.
Baca Juga: Lempar Sepeda Motor ke Laut, Bule Ini Dideportasi seperti Kristen Gray
"Sebelum viral, banyak orang kaget kalau saya yang menyajikan. Reaksi pertama yang kaget itu seolah berpikir tentang bagaimana rasanya nanti makanan yang disajikan, tapi saya suka membuat mereka nyaman, artinya dengan basa-basi, tetapi sejak viral, banyak orang datang dan tidak kaget lagi saat melihat "mbak bule" masak mi ayam," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Viral Bule di Jogja Dagang Mi Ayam, Harga Semangkok Mulai 7 Ribuan
-
Lempar Sepeda Motor ke Laut, Bule Ini Dideportasi seperti Kristen Gray
-
Terlilit Utang, Pria Ini Nekat Gasak HP Bule Rusia di Bali
-
Sampai Kena Semprot Emak-emak, Bule Nekat Kendarai Motor di Dalam Pasar
-
Usai Putus dengan Pacar, Turis di Bali Tewas Mengenaskan, Leher Ditusuk
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi