SuaraJogja.id - Sekitar 5 persen dari sekitar 22.180 tenaga kesehatan (nakes) di Kota Jogja dan Kabupaten Sleman yang mendapat jatah vaksin COVID-19 pertama pada pertengahan Januari 2021 lalu dinyatakan tidak lolos sebagai penerima vaksin. Ada sejumlah alasan yang membuat mereka akhirnya tidak bisa divaksin.
Kebanyakan dari mereka mengalami penyakit hipertensi. Alasan lainnya, ada di antara mereka yang tengah hamil dan menyusui serta mengalami kekhawatiran untuk divaksin.
"Kebanyakan mereka yang hipertensi karena khawatir divaksin dan mengalami kelelahan," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setyaningastutie dalam diskusi daring dengan DPRD DIY, Senin (25/1/2021).
Pembajun mengakui, para nakes mengalami kelelahan yang luar biasa selama setahun terakhir, apalagi saat ini kasus COVID-19 terus saja bertambah cukup signifikan, diiringi munculnya berbagai persoalan lain.
Kendala munculnya penyahit hipertensi ini ternyata tidak hanya terjadi pada nakes di DIY. Dari laporan sejumlah daerah saat pertemuan virtual dengan Kemenkes pun, nakes dari provinsi lain juga mengalami kendala yang sama.
"Hampir semua daerah di indonesa, SDM [sumber daya manusia] nakes juga mengalami hipertensi karena lelah bekerja. Ini memberikan gambaran, SDM nakes memberikan pelayanan yang berharga dalam pelayanan Covid-19," paparnya.
Sementara itu, Ketua Komda Pengkajian Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Meineni Sitaresmi mengungkapkan, vaksinasi COVID-19 sudah mendapatkan persetujuan dari BPOM. Karenanya, vaksin ini aman diberikan pada masyarakat karena sudah melalui tiga fase penelitian.
"Vaksin itu aman dan punya efekasi yang tinggi, melebih dari yang disyaratkan WHO hingga 64 persen," jelasnya.
Pemerintah juga menyiapkan berbagai SOP dan pelatihan bagi vaksinator yang bersertifikat. Karena itu, tidak perlu ada kekhawatiran dari masyarakat termasuk nakes.
Baca Juga: Sistem Pendaftaran Ruwet, Hingga Hari ini Baru 1.209 Nakes yang Divaksin
"Ini menadakan, pemerintah serius dalam memberikan program vaksinasi karena ada pemantauan kejadian pasca-imunisasi," ungkapnya.
Vaksin Sinovac yang diberikan, lanjutnya, merupakan vaksin inaktif. Tubuh yang mengenalnya sebagai benda asing pun merangsang membentuk zat kekebalan.
"Vaksin sebagai antigen maka tidak menyebabkan penyakitnya namun membentuk kekebalan," ungkapnya.
Sekretaris Komisi D DPRD DIY Sofyan Setyo Darmawan meminta Pemda DIY lebih terbuka dalam mempublikasikan kondisi nakes-nakes yang sudah mengikuti program vaksinasi.
Hal ini penting karena masih terjadi perdebatan di masyarakat terkait vaksin Sinovac yang digunakan Indonesia.
“Kalau bisa nakes yang sudah divaksin dipublikasikan, ditunjukkan seperti apa kondisinya. Kalau perdebatan di masyarakat terus ditanggapi, kita tidak produktif. Cukup di-publish bagaimana nakesnya dan diperlihatkan kondisinya. Biarkan kemudian masyarakat melihat dan menilai,” imbuhnya.
Berita Terkait
-
Sistem Pendaftaran Ruwet, Hingga Hari ini Baru 1.209 Nakes yang Divaksin
-
Surati Kemenkes, Menhub Minta Pilot hingga Sopir Bus Segera Divaksin Covid
-
Divaksin Perdana, Bupati Cantik Sri Mulyani: Rasanya Seperti Dicubit Pacar
-
Menko Airlangga ke Pengusaha: Tak Ada Komersialisasi, Semua Vaksin Gratis!
-
3.395 Tenaga Kesehatan di Boyolali Akhirnya Divaksin Covid-19
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Hentikan Pemburu Rente, Guru Besar UGM Nilai Program MBG Lebih Aman Jika Dijalankan Kantin Sekolah
-
Satu Kampung Satu Bidan, Strategi Pemkot Yogyakarta Kawal Kesehatan Warga dari Lahir hingga Lansia
-
Malioboro Jadi Panggung Rakyat: Car Free Day 24 Jam Bakal Warnai Ulang Tahun ke-269 Kota Jogja
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan