SuaraJogja.id - Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran dengan intensitas yang cukup tinggi. Tercatat dalam waktu satu jam saja empat kali awan panas telah dimuntahkan.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, kejadian itu dimulai sejak pukul 06.03 hingga 06.53. Jarak luncuran awan panas tersebut antara 800-1.200 meter ke arah barat daya.
"Sempat muncul kolom awan panas, tapi sudah langsung tersapu angin ke lereng arah timur. Kalau arah luncuran awan panasnya ke barat daya atau hulu Kali Krasak dan Kali Boyong," kata Hanik kepada awak media, Rabu (27/1/2021).
Menurut data BPPTKG, awan panas guguran pertama terjadi pada pukul 06.03 WIB dengan jarak luncur 800 meter. Luncuran itu tercatat di seismogram BPPTKG dengan amplitudo 40 milimeter dengan durasi luncuran awan panas hingga 83 detik.
Baca Juga: Gunung Merapi Muntahkan 12 Kali Awan Panas Guguran, Jarak Maksimum 1,5 Km
Disusul awan panas guguran kedua yang keluar pada pukul 06.08 WIB dengan duraso 111 detik. Luncuran kedua itu tercatat sejauh 1.000 meter atau 1 kilometer dengan amplitudo tercatat di seismogram sebesar 43 milimeter.
Tidak berselang lama awan panas guguran ketiga muncul pada 06.21 WIB dengan jarak luncur sama dengan sebelumnya yakni 1 kilometer. Kali ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 milimeter dan durasi mencapai 117 detik.
"Awan panas guguran kembali muncul 06.53 WIB dengan jarak luncur 1,2 kilometer. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 39 milimeter dan durasi 125 detik. Sama seperti sebelumnya, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah Timur," jelasnya.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan memastikan belum ada dampak yang cukup signifikan setelah kemunculan rentetan awan panas guguran tersebut. Kepastian itu hasil dari pemantauan yang dilakukan sejak Selasa malam (26/1/2021) hingga Rabu pagi (27/1/2021).
"Hasil pemantauan semalam dan pagi ini tidak ada dampak awan panas guguran khususnya di wilayah Sleman. Untuk hujan abu vulkanik justru yang terlaporkan ada wilayah Cepogo Boyolali Jawa Tengah," ucap Makwan.
Baca Juga: Tanah Longsor di Lereng Gunung Merapi, Satu Orang Tewas
Berita Terkait
-
Gunung Merapi Muntahkan 12 Kali Awan Panas Guguran, Jarak Maksimum 1,5 Km
-
Tanah Longsor di Lereng Gunung Merapi, Satu Orang Tewas
-
81 Hari Bertahan di Pengungsian, Warga Kalitengah Lor Bersyukur Bisa Pulang
-
Bahaya Merapi ke Barat Daya, 187 Pengungsi di Glagaharjo Boleh Pulang
-
Merapi Masih Keluarkan Awan Panas, Status Siaga Masih Dipertahankan
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Penggugat Tolak Mediasi Soal Ijazah Jokowi di PN Sleman, Kuasa Hukum UGM Bilang Begini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?
-
90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus
-
Kebakaran Pabrik Garmen di Sleman: Buruh Terancam PHK, Koalisi Rakyat Jogja Geruduk DPRD DIY
-
Selamatkan Industri Ekspor! Strategi Jitu Hadapi Gempuran Tarif AS: TKDN Jadi Kunci?