Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 27 Januari 2021 | 15:11 WIB
Founder Sole Vacation, Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta, memberi keterangan kepada wartawan usai pembukaan Sole Vacation ke-5 di Atrium Ambarrukmo Plaza, Sleman, DIY, Kamis (17/9/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Pria yang rajin mengedukasi masyarakat soal Covid-19 dan vaksinnya ini menambahkan, jam malam memberi dampak buruk bagi pengusaha kuliner.

Ia pun memberikan alternatif solusi untuk menghindari terbentuknya kerumunan masyarakat.

"Nah yang jadi masalah adalah, kalau jam malam diterapkan, banyak angkringan, restoran terdampak. Faktanya, kerumunan lebih terjadi di pasar, perumahan, pos ronda, terminal, bandara. Harusnya pemerintah lebih mengedepankan edukasi dan pengetatan transportasi, tempat publik, pasar, dan perumahan," tutupnya.

Disertakan untuk video itu, dr Tirta, melalui cuitannya, meminta supaya kebijakan jam malam dievaluasi.

"Tolong evaluasi kebijakan jam malam. Corona ga keluar malam hari. Edukasi tu 3 tempat : pasar, perkampungan, tempat transportasi. Fokus edukasi , pake relawan kader kesehatan. Mirip zaman edukasi keluarga berencana," kicau dia.

Load More