SuaraJogja.id - Seorang selebgram Syiva Angel ditangkap aparat, saat berada di Bali, belum lama ini. Pasalnya, ia kedapatan memiliki narkotika yang diketahui bernama P-Fluoro Fori 4.
Kelompok Ahli Badan Narkotika Nasional Bidang Pencegahan Brigjen Pol Apt Mufti Djusnir mengungkapkan, sejauh yang ia tahu, zat yang dimaksud memiliki nama ilmiah para-Fluorophenylpiperazine. Zat tersebut ada di dalam Permenkes No.22/2020 tentang perubahan penggolongan narkotika. Tepatnya berada di No.183.
"Kalau yang dimaksud memang itu [para-Fluorophenylpiperazine], maka itu masuk ke dalam narkotika golongan satu. Kelompok jenis ini, pernah ditemukan sekitar 10-15 tahun lalu," ujarnya, kala dihubungi SuaraJogja, Rabu (27/1/2021).
Alumni Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada ini menerangkan, berada dalam golongan satu, zat ini berada satu golongan dengan sabu, putau, heroin.
"Misalnya kalau pernah mendengar ineks herbal. Itu derivat (turunan) piperazine saja. Yang ditemukan di Bali ini hanya bentuk lain saja. Jadi zat itu hanya mengubah susunan molekul piperazine menjadi bentuk lain," ucapnya.
Masuk dalam zat psikotik dan termasuk dalam golongan narkotika yang ada di Indonesia, Mufti membenarkan bahwa piperazine dan turunannya merupakan jenis-jenis yang banyak disalahgunakan.
"Kan ada beberapa macam turunan, inti dari zat ini adalah piperazine. Secara resmi piperazine ada yang digunakan untuk pengobatan, tapi bukan turunan dari piperazine. Melainkan turunan yang lain, di antaranya yang biasanya digunakan sebagai anti depresan, antelmenetik obat infeksi cacing). Tapi itu piparazine citrate," urainya.
Mufti yang pernah menjabat Kepala Pusat Diklatpus Lab Narkotika BNN itu memaparkan, untuk derivat atau turunan golongan satu, piperazine tak boleh digunakan untuk pengobatan. Selain para-Fluorophenylpiperazine, ada juga beberapa zat lainnya yang tidak diperbolehkan digunakan untuk pengobatan, sama sekali.
"Obat yang resmi digunakan untuk medis ada, tapi bukan turunan dari piperazine," ucapnya lagi.
Baca Juga: Simpan Narkoba Langka, Selebgram Syiva Angel Diciduk Polisi
Piperazine memiliki dampak pada neurotransmiter pada tubuh, utamanya dopamin dan serotonin. Efeknya akan membuat yang mengonsumsinya menjadi hiperaktif gitu. Bila sampai menyebabkan ketagihan, namun orang tersebut tak bisa mendapatkan, maka ia bisa depresi, mengamuk, paranoid.
"Iya, bisa buat sakau," ucapnya.
Orang yang terbiasa menggunakan para-Fluorophenylpiperazine biasanya akan sulit meninggalkan kebiasaan ini, karena neurotransmiternya sudah kena. Dan ketika aditif, bisa menimbulkan gangguan ke masyarakat dalam bentuk gangguan sosial seperti gampang ngamuk, gampang stres dan lainnya.
"Diikuti dengan gejala lain, tekanan darah tinggi, akhirnya jadi jantung bisa memicu ke sana. Kalau orang sudah ada gejala jantung itu bisa cepet sekali komplikasi dengan ini, dan bisa tewas," kata di.
Tim komite nasional penggolongan nasional, semua telah sepakat tentang zat ini berbahaya dan termasuk nakotika.
"Lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya," tandas Mufti.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal
-
Ironi Distribusi Sapi: Peternak NTT Merugi, Konsumen Jawa Bayar Mahal, Kapal Ternak Jadi Kunci?
-
Rejeki Nomplok Akhir Pekan! 4 Link DANA Kaget Siap Diserbu, Berpeluang Cuan Rp259 Ribu
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag