SuaraJogja.id - Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas. Tercatat, sejak Rabu (27/1/2021) pagi hingga siang, Merapi meluncurkan awan panas lebih dari 4 kali.
Berdasarkan laporan dari Pusdalop Sleman, awan panas guguran terbaru tercatat di seismogram dengan amplitudo 70 mm dan durasi 240 detik, tinggi kolom tak teramati berkabut, estimasi Jarak luncur 2000 m ke arah Barat Daya yakni hulu Kali Krasak. Boyong.
Sesaat usai Merapi memuntahkan awan panas, hujan abu tebal vulkanik mengguyur kawasan Boyolali.
Diketahui terdapat beberapa wilayah di Boyolali yang diguyur hujan abu yakni, Kecamatan Musuk dan Kecamatan Tamansari.
Sekretaris Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, Sri Hartanto, ketika dikonfirmasi membenarkan perihal guyuran hujan abu tersebut.
"Memang hujan abu cukup tebal, yang di daerah atas itu semakin tebal, daerah Dukuh Beling, Sudimoro (Desa Sangup) itu tebal hujan abunya. Juga campur pasir," kata Sri Hartanto.
Dia memaparkan, hujan abu yang bercampur pasir halus mengguyur di wilayahnya terjadi sekitar pukul 12.30 WIB.
Sementara di wilayah Desa Sangup juga turun hujan abu tetapi tipis sekitar pukul 06.00 WIB. Kemudian siang ini turun hujan abu yang lebih tebal.
"Tadi pagi sempat hujan abu tipis, jam 6.00 WIB. Disusul siang hujan abu besar yang agak tebal. Saat ini sudah reda," tuturnya.
Baca Juga: Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas, Sirine Posko Ngrangkah Dibunyikan
"Tapi kalau pagi hari kan keadaannya tidak hujan. Jdi debunya ya agak mengganggu," tambah dia.
Hartanto menambahkan, untuk daerah lebih tinggi menurutnya semakin tebal seperti daerah Beling Sudimoro itu sangat tebal hujan abunya.
Diungkapkan, sekitar 12.30 WIB bercampur pasir. Kondisi warga, kata dia, saat ini masih kondusif dan berada di rumahnya masing-masing. Hanya saja untuk kegiatan rutinitas warga saat ini berhenti karena ada angin, debu (vulkanik).
"Desa Sangup merupakan desa paling atas dan paling selatan di wilayah Kecamatan Tamansari, " jelasnya.
Salah satu warga Jupriyanto, warga Dukuh Rejosari, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, mengatakan hujan abu tebal.
“Iya, hujan abu cukup tebal. Suara hujan abu yang jatuh di pepohonan terdengar kemresek. Berjalan sekitar 5 meter, sudah mengotori. Tapi tidak lama kemudian disusul hujan air,” kata Jupri.
Tag
Berita Terkait
-
Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas, Warga Turgo Siap Dievakuasi
-
Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas, Sejumlah Daerah Hujan Pasir
-
Penampakan 2 Kecamatan Boyolali Usai Hujan Abu Tebal Vulkanik Gunung Merapi
-
Gunung Merapi Erupsi, 50 Warga Turgo Diungsikan Sementara
-
Sirene Ngrangkah Berbunyi, Petugas Posko Gunung Merapi Turun ke Zona Aman
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Kondisi Lapangan Palu Bikin Pemain PSS Sleman 'Sesak Napas'? Ini Kata Pelatih
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Ini Cara Jitu Klaim DANA Kaget & Ciri-Ciri Tautan Palsu
-
Ansyari Lubis Ungkap Resep Kemenangan PSS: Disiplin Bertahan dan Serangan Balik Jadi Momok Lawan
-
PSS Sleman Menggila, Modal Penting Raih Mimpi Promosi ke Super League
-
DIY Darurat PHK, Apindo: Subsidi Upah Harus Lebih Besar dan Panjang