Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 27 Januari 2021 | 16:09 WIB
Gunung Merapi mengeluarkan asap tebal di siang hari, Rabu (27/1/2021). - (Instagram/@merapi_uncover)

SuaraJogja.id - Sebanyak 150 warga Dusun Turgo, Kelurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Sleman direkomendasikan untuk mengungsi sementara terkait erupsi Gunung Merapi. Warga yang termasuk ke dalam dua RT3 dan RT4, Turgo tersebut bergeser sementara ke gedung SD Sanjaya Tritis Turgo.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto mengatakan pergeseran warga Turgo tersebut disebabkan aktivitas Gunung Merapi yang semakin meningkat. Ditambah pemukiman warga tersebut berada di sebelah Kali Boyong.

"Memang untuk kondisi sekarang aktivitas Merapi semakin tinggi jadi warga RT3 dan RT4 Turgo kami perintahkan untuk sementara mengungsi. Sementara geser ke SD Sanjaya Tritis," kata Joko kepada awak media, Rabu (27/1/2021)

Joko menyebutkan warga yang bergeser untuk mengungsi tersebut bukan kelompok rentan saja. Namun semua warga dari dua RT tersebut yakni RT3 dan RT4.

Baca Juga: Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,8 Km dan Lava Pijar 67 Kali

"Kalau kelompok rentan hanya 40an. Jadi mereka mengungsi karena mereka tinggalnya di tepi sungai Boyong," ucapnya.

Terkait sirine yang dibunyikan, hal itu bukan menjadi hal yang wajib. Namun jika memang dibunyikan pun bukan menjadi sesuatu masalah.

"Sirine itu dibunyikan oleh penjaga EWS, kalau tidak dibunyikan juga tidak apa-apa sebenarnya," terangnya.

Terkait dengan warta Kalitengah Lor yang baru saja kemarin dipulangkan kata Joko, menurut BPPTKG masih dinyatakan aman. Hal itu disebabkan oleh arah potensi bahaya yang ke arah barat daya.

"Iya tadi sempat cukup besar [erupsi]. Belum tahu tinggi kolom hanya jauh masih kurang dari 2000 belum tau pastinya. Mengungsi ini hanya antisipasi," ucapnya. 

Baca Juga: Pagi Ini Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,8 Km ke Kali Krasak

Load More