SuaraJogja.id - Setelah sempat dipulangkan secara serentak pada Selasa (26/1/2021), kelompok rentan dari Pedukuhan Kalitengah Lor, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman kembali mengungsi pada Rabu (27/1/2021) malam.
Dalam akun TRC BPBD Sleman, diketahui sebanyak 41 orang kelompok rentan diungsikan pada Rabu sekitar pukul 23.00 WIB.
Panewu Cangkringan Suparmono mengungkapkan, sedikitnya ada 41 kelompok rentan, yang semuanya terdiri dari lansia, sempat kembali ke barak pengungsian Glagaharjo atau Banjarsari.
"Mereka memilih untuk kembali ke barak karena masih merasa khawatir," tuturnya, Kamis (28/1/2021).
Ia mengungkapkan, rekomendasi dari BPPTKG menjelaskan bahwa ancaman bahaya memang beralih ke selatan - barat daya.
Namun, ketika ada pengungsi yang datang, pihak pemerintah masih akan menampung.
"Mereka mengatakan kalau mengungsi karena di rumah masih merasa deg-degan. Jadi ada berapa pun yang ada di barak, tetap kami berikan yang terbaik untuk mereka," kata dia.
Pada Kamis pagi ini, ada 5 orang yang bertahan di barak, sedangkan lainnya kembali naik untuk merumput.
Sementara itu, di Barak Purwobinangun, tercatat ada sebanyak 145 pengungsi yang berasal dari Turgo, Pakembinangun, Pakem, Sleman.
Baca Juga: Dalam Sehari, Gunung Merapi 52 Kali Muntahkan Awan Panas Guguran
Mereka terdiri dari 73 laki-laki, 72 perempuan, 3 balita, 1 ibu hamil, 15 lansia laki-laki, serta 11 lansia perempuan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Joko Supriyanto menerangkan, warga Turgo memang diminta mengungsi karena ditakutkan ada kemungkinan letusan Merapi yang lebih besar.
"Ada peningkatan [aktivitas] dari BPTTKG dimungkinkan Merapi potensi lebih besar," ucapnya.
Sebelumnya, pada Rabu (27/1/2021) siang, awan panas Gunung Merapi yang membumbung sangat tinggi menghebohkan masyarakat.
Sirene awan panas di Pedukuhan Ngrangkah, Kalurahan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman pun dibunyikan, dan petugas turun ke zona aman.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, dari aktivitas Gunung Merapi selama periode pengamatan Rabu pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB kemarin, telah terjadi 52 kali muntahan awan panas. Jarak maksimum tercatat sepanjang 3.000 meter atau 3 kilometer.
Tag
Berita Terkait
-
Dalam Sehari, Gunung Merapi 52 Kali Muntahkan Awan Panas Guguran
-
Merapi Erupsi, Operasional Bandara Adi Soemarmo dan Adi Sutjipto Dibatasi
-
Pasangan Foto Pre-wedding Saat Gunung Merapi Erupsi dan 4 Berita SuaraJogja
-
Pasca Erupsi Gunung Merapi, Warga Dievakuasi ke Barak Purwobinangun
-
Bahaya Abu Vulkanik bagi Kesehatan
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka