SuaraJogja.id - Gunung Merapi, yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah, masih terus menunjukkan peningkatan aktivitas. Hal itu terlihat dari munculnya muntahan awan panas guguran dan lava pijar.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, dari aktivitas Gunung Merapi selama periode pengamatan Rabu (27/1/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB kemarin, telah terjadi 52 kali muntahan awan panas. Jarak maksimum tercatat sepanjang 3.000 meter atau 3 kilometer.
"Dari pengamatan Rabu (27/1/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB teramati 52 kali muntahan awan panas dengan jarak luncur maksimum 3.000 meter mengarah ke Barat Daya," ujar Hanik, kepada awak media, Kamis (28/1/2021).
Amplitudo yang tercatat dalam muntahan awan panas periode tersebut berada di antara 15-77 mm dengan durasi 75-317.8 detik. Sementara untuk tinggi kolom teramati tersapu angin kencang dari Barat ke Timur rata puncak.
Baca Juga: Merapi Erupsi, Operasional Bandara Adi Soemarmo dan Adi Sutjipto Dibatasi
Dari data yang tercatat BPPTKG, untuk guguran terjadi sebanyak 274 kali, dengan amplitudo berkisar antara 4-65 mm dan durasi 11-200 detik.
"Guguran teramati 4 kali dengan jarak luncur maksimum 800 meter, arah barat daya atau tepatnya ke Kali Krasak dan Boyong," ucapnya.
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah.
Disampaikan Hanik, berdasarkan total distribusi probabilitas dari 17 indikator, erupsi efusif masih berada paling atas dengan probabilitas sebesar 43,2 persen.
Sementara untuk potensi eksplosif dan kubah-dalam menurun secara signifikan.
Baca Juga: Pasangan Foto Pre-wedding Saat Gunung Merapi Erupsi dan 4 Berita SuaraJogja
Melalui kesimpulan itu, ucap Hanik, ditambah memperhatikan erupsi saat ini yang mengarah ke barat daya, maka potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas.
Berita Terkait
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
-
Tanpa Kejanggalan, Keseharian Sandy Permana Sebelum Tewas Ditusuk Diungkap Orang Dekat
-
Sebelum Tewas Ditusuk, Sandy Permana Sempat Tegur Pelaku Gara-gara Kebiasaan Mabuk
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan