Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 28 Januari 2021 | 15:29 WIB
Salah seorang warga yang baru saja kembali dari rumahnya di Turgo dengan dijemput oleh petugas yang ada, di Barak pengungsian Purwobinangun, Kamis (28/1/2021). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Warga Turgo yang baru saja mengungsi di barak pengungsian Purwobinangun tetap diperbolehkan kembali ke tempat tinggalnya di lereng Merapi mengurusi keperluan yang ada. Namun kegiatan warga yang kembali ke atas itu akan dibatasi hanya sampai dengan pukul 10.00 WIB.

Jogoboyo atau Kepala Urusan Pemerintahan Kalurahan Purwobinangun Nurhadi tidak memungkiri masih ada warga yang tetap pulang ke rumahnya setelah mengungsi. Mayoritas warga yang pulang adalah laki-laki dengan tujuan untuk memberi makan hewan ternak.

"Warga yang pulang itu hanya untuk merumput. Sudah kami sepakati jam 10.00 WIB pagi akan dijemput lagi. Ini hampir separuh lebih yang kembali pulang, khususnya bapak-bapak," kata Nurhadi ditemui awak media, di barak pengungsian Purwobinangun, Kamis (28/1/2021).

Nurhadi memaparkan jumlah pengungsi di barak pengungsian Purwobinangun mencapai 153 jiwa. Dari jumlah itu 76 pengungsi laki-laki sedangkan 77 pengungsi perempuan.

Baca Juga: Erupsi Merapi, Kelompok Rentan Kalitengah Lor yang Pulang Mengungsi Lagi

Sedangkan untuk kelompok rentan, kata Nurhadi tercatat ada 15 lansia laki-laki dan 11 lansia perempuan. Masih ditambah 36 balita, dan 1 ibu hamil.

Disampaikan Nurhadi, naiknya kembali warga ke rumahnya masing-masing akan tetap diawasi oleh petugas dan relawan yang ada. Hal itu disebabkan aktivitas Gunung Merapi yang masih tinggi terlebih potensi bahaya ke arah barat daya.

"Tidak hanya mencari rumput untuk memberi pakan ternak saja tapi ada yang mengambil keperluan seperti baju ganti dan lain-lain," ucapnya.

Nurhadi mengatakan mekanisme naik dan turunnya warga sudah diatur dan disepakati. Walaupun memang ada warga yang tetap masih menggunakan kendaraan pribadi namun para petugas juga ikut terlibat.

Salah satunya melibatkan armada Basarnas Yogyakarta untuk kembali menurunkan warga. Diharapkan hal ini semakin membantu mobilisasi warga dari barak menuju ke rumah masing-masing.

Baca Juga: Dalam Sehari, Gunung Merapi 52 Kali Muntahkan Awan Panas Guguran

Guna memastikan keadaan di atas aman atau tidak, pihaknya juga melibatkan sekelompok warga yang tidak masuk dalam kategori rentan untuk berjaga di atas. Warga ini diminta untuk melakukan pemantauan langsung visual Gunung Merapi dari kediamannya.

"Portal juga masih kita jaga sebagai screening warga yang lain yang ingin naik ke Dusun Turgo. Kami tidak ingin seperti pengalaman (erupsi Merapi) 2010, ada warga yang naik tanpa sepengetahuan petugas," tuturnya.

Ditanya mengenai evakuasi hewan ternak, Nurhadi memastikan belum ada rencana untuk diturunkan. Namun pihaknya sudah menyiapkan lokasi di Dusun Sudimoro untuk menampung sekitar 100 ternak warga jika memang turun.

"Ternak belum kami evakuasi, masih koordinasi dengan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman. Barak ternak sudah kita siapkan ada di relokasi huntap Turgo 1994. Bisa menampung 100 ternak. Kalau data, ternak warga ada sekitar 100 sapi dan 400 kambing di Dusun Turgo," tandasnya.

Load More