SuaraJogja.id - Kementerian Kesehatan menargetkan setiap Rumah Sakit (RS) rujukan COVID-19 di Indonesia bisa menambah kapasitas tempat tidur bagi pasien COVID-19.
Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan mengungkapkan, Kemenkes sedikitnya meminta ketersediaan bed di RS mencapai 40 persen dari total keseluruhan tempat tidur yang dimiliki.
Pada akhir Desember 2020, diketahui Sardjito sudah menyediakan 56 bed bagi pasien non critical. Saat ini, jumlah tersebut terus ditambah hingga menjadi 120 bed.
"Berdasar data kita saat ini, yang critikal dari semula 12 tt menjadi 28 tt, Non critical, dari semula 58 menjadi 92. Sehingga total 120. Jumlah tersebut akan terus ditambahkan hingga target dari Kemenkes bisa tercapai. Kami akan kejar target terus kalau COVID-19 masih seperti ini terus," kata dia, kala dihubungi, Jumat (29/1/2021).
Dalam angka 40% tadi, setidaknya RSUP Dr Sardjito harus menyediakan 300 bed.
"Tapi itu nanti, bertahap, saat ini kami punya 120 [bed]," ungkapnya.
RS tersebut juga menambah bed bagi pasien critical, tambahnya. Dari yang sebelumnya bed critical hanya 10 bed, pihaknya sudah menambahnya menjadi total 28 bed.
"Di ICU ada 28. Sebelumnya 10 bed di Ruang Gatotkaca, tapi sekarang Gatotkaca kami lebarkan lagi. Sehingga Gatotkaca punya 23 bed. Melati 5 yang sejak dulu itu ICU, itu kan ada 4 bed, terus di ruang ICU ada 1 untuk khusus COVID-19," sebut Banu lagi.
Sementara terkait tenaga kesehatan RS, RSUP Dr Sardjito masih mengandalkan tenaga kesehatan (nakes) dari internal RS tersebut. Nakes ini dilakukan pergeseran atau shift, ketika yang bersangkutan sudah merasa kelelahan.
Baca Juga: Gasak Barang di RSUP Dr Sardjito, Residivis Pencurian Diamankan Polisi Lagi
"Kalau dia di [bangsal] COVID-19 kelelahan, kami tarik," ucapnya.
Banu membenarkan RSUP Dr Sardjito mendapat relawan kesehatan dari eksternal, berjumlah 10 orang.
"Tapi itu cukup membantu untuk melakukan refreshing terhadap tenaga kesehatan kami," kata dia.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Selama Vaksinasi Covid-19, Jam Pelayanan Puskesmas di Balikpapan Dipercepat
-
Banyak Nakes di Balikpapan Terkonfirmasi Covid-19 "Gugur" Terima Vaksin
-
Dianggap Berhasil Tangani Pandemi, Virus Baru Corona Kini Hantui Vietnam
-
Satgas Covid-19: Membiarkan Pasien Corona jadi Kebal Sendiri Adalah Keliru
-
Simak Dialog Strategi Kebangkitan Pariwisata di Tengah Pandemi Siang Ini
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman
-
Rektor UII Pasang Badan: Jamin Penangguhan Penahanan Aktivis Paul yang Ditangkap di Yogyakarta
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin