SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman ketatkan pengawasan kepada relawan dan pengunjung yang akan memasuki lokasi barak pengungsian bencana erupsi Merapi.
Kebijakan itu diambil, menyusul adanya satu relawan yang akan bertugas di Barak Purwobinangun, ditemukan positif COVID-19 saat mengikuti rapid antigen massal, Kamis (28/1/20121).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Joko Supriyanto mengungkapkan, satu orang relawan positif saat antigen tersebut langsung menjalani swab PCR dan diminta karantina mandiri.
"Yang bersangkutan diketahui belum sempat berinteraksi dengan para pengungsi sebelumnya. Katanya tidak apa, tapi saya belum tahu pasti," ungkapnya, Jumat (29/1/2021).
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya akan memprioritaskan relawan dari wilayah sekitar. Dan tetap melakukan rapid antigen berkala.
"Untuk membatasi. Yang di sana sudah kami swab antigen, itu yang kami tugaskan," ungkapnya.
Sementara untuk pengunjung dari luar yang hendak ke barak pengungsian, juga akan dibatasi. Mereka tidak diperkenankan menemui pengungsi secara langsung dan ketika hendak memberikan bantuan diharuskan melalui petugas.
Joko menambahkan, pihaknya juga akan memulangkan 10 warga Ngrangkah, Kalurahan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan, yang sekarang ini mengungsi di barak Plosokerep, Umbulharjo, Cangkringan.
Mereka terdiri dari dua orang dewasa, anak-anak 6 orang, 1 orang bayi dan balita.
"Itu satu keluarga, mereka mengungsi sejak Rabu (27/1/2021)," ucapnya.
Berita Terkait
-
Kunjungi Pos Pengungsian Korban Banjir di GOR Otista, Pramono Anung ke Anak-anak: Gimana Senang?
-
Repatriasi Massal Pertama di Al-Arisha: Akankah Disusul Kamp Pengungsian Suriah Lainnya?
-
Kemah Pengungsi di Gaza Dibombardir, 20 Tewas Termasuk Keluarga-Keluarga yang Mengungsi
-
Tinjau Banjir di Kebon Pala Bikin Warga Heboh, Gibran Pakai Batik Bagi-bagi Susu
-
Sekolah Beralih Jadi Pos Pengungsian Lewotobi, Semangat Siswa-Siswi Jadi Sukarelawan
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
Terkini
-
Pengawasan Jebol hingga Daging Sapi Antraks Dijual Bebas, 3 Warga Gunungkidul Terinfeksi
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta