Demi Nonton Aldebaran, Ibu-Ibu Pasang TV di Dapur Umum Pengungsian Merapi

SuaraJogja.id - Bupati Terpilih Sleman 2020 Kustini Sri Purnomo membagikan momen kunjungannya ke barak pengungsian Gunung Merapi. Uniknya, saat berkunjung ke dapur umum untuk menyerahkan bantuan, Kustini menemukan sebuah televisi yang sengaja dipasang agar ibu-ibu di sana masih bisa menyaksikan salah satu sinetron yang tengah menjadi kegemaran masyarakat.

Kustini membagikan momennya berkunjung ke barak pengungsian di akun Instagram pribadinya, @kustinisripurnomo.

Terlihat ia tengah duduk di atas tikar yang ada di dapur umum. Kustini juga tampak bercengkerama bersama para wanita yang bertugas menyiapkan konsumsi untuk warga di pengungsian.

Perhatian Kustini teralihkan sebuah televisi berukuran besar di dapur tersebut.

Baca Juga: Usai Ada Relawan Positif COVID-19, BPBD Perketat Pengawasan di Pengungsian

Menuliskan reka adegan percakapannya dengan ibu-ibu di tempat itu, Kustini menceritakan bahwa sebagian besar ibu-ibu di tempat itu adalah penggemar Aldebaran, salah satu karakter utama dalam sinetron berjudul Ikatan Cinta, yang tengah banyak digandrungi di layar televisi.

Sebuah televisi dengan ukuran layar cukup besar pun sengaja di pasang di dapur umum agar ibu-ibu ini masih bisa menyaksikan Aldebaran beradu peran.

"Itu tadi sedikit obrolan saya dengan ibu-ibu yang jadi chef di barak pengungsian Purwobinangun. Dalam keadaan siaga, tetap tidak boleh ketinggalan sinetron kesukaan," tulis Kustini dalam keterangannya.

Meski Gunung Merapi tengah berada dalam status Siaga dan sempat mengalami erupsi besar, tetapi para ibu-ibu ini tetap tidak mau ketinggalan jalan cerita sinetron favoritnya di layar kaca.

Dalam kunjungan tersebut, Kustini juga memberikan bantuan berupa sayur mayur, minyak, dan telur untuk diolah menjadi konsumsi 159 orang warga di Pengungsian Purwobinangun.

Baca Juga: Sambangi Pengungsian Merapi, Wagub Jateng: Sabar Rumiyin Nggih Mbah

Kustini berharap agar para pengungsi diberi kesabaran dan semangat dalam menghadapi bahaya erupsi Merapi serta kondisi pandemi Covid-19, yang belum juga menemui ujungnya saat ini.