SuaraJogja.id - Awal tahun 2021, masyarakat Bantul dikejutkan dengan kasus pencabulan yang dilakukan oleh seorang pria berinisial TMJ (50) terhadap 3 orang anak di bawah umur. Kejadian tersebut menandakan, persoalan kekerasan seksual terhadap anak menjadi isu penting yang perlu diselesaikan pemerintah.
Menelisik dari data kekerasan anak di Unit PPA Polres Bantul, tercatat selama medio 2020 terdapat total 24 kasus dengan jumlah korban 40 orang dan 24 pelaku.
Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2019, dengan total 15 kasus, 27 korban anak, dan 15 pelaku.
"Kekerasan pada anak di Bantul paling banyak itu kekerasan seksual dan penelantaran, tetapi kasus kekerasan paling banyak, dan jumlah kasus kekerasan seksual pada anak terus meningkat. Paling banyak terjadi tahun 2020, di tahun 2021 sudah ada satu kasus dengan korban tiga anak," ujar Banit PPA Polres Bantul Aipda Musthafa Kamal, dihubungi wartawan, Senin (1/2/2021).
Baca Juga: Pertaruhkan Nyawa Lindungi Gadis 14 Tahun Korban Kekerasan Seksual
Kamal menjelaskan, kekerasan pada anak umumnya dilakukan oleh orang terdekat, bisa dari tetangga bahkan keluarga korban sendiri.
Ia mencontohkan, ada kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh orang tua pada anak kandungnya, ada pula kakak yang melakukan kekerasan seksual pada adiknya.
"Yang menjadi pelaku kekerasan seksual pada anak justru orang terdekat. Tetangga, orang tua, kakak juga ada yang menjadi pelaku kekerasan seksual. Ini yang kemudian membuat kami miris, apalagi Bantul sedang berupaya menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA)," lanjutnya.
Dalam menekan angka kekerasan pada anak, pihaknya sudan melakukan sosialisasi permasalahan anak.
Unit PPA Polres Bantul juga menggandeng tokoh-tokoh masyarakat untuk ikut memberikan edukasi kepada masyarakat, pentingnya kasus ini diselesaikan.
Baca Juga: Sedang Menambang Pasir, 1 Pekerja Hilang Terseret Muara Sungai Opak
Meningkatnya kasus kekerasan seksual pada anak di bawah umur dibenarkan juga oleh Ketua Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Bantul Muhammad Zainul Zain.
Berita Terkait
-
Apa Itu Somnophilia? Kelainan Seksual Diduga Diidap Dokter PPDS yang Perkosa Keluarga Pasien
-
Menteri PPPA Desak Priguna Dihukum Berat: Tak Ada Satu pun Perempuan Pantas Alami Kekerasan Seksual!
-
Dokter Biadab! Bius Pasien Lalu Rudapaksa, Amarah Publik Memuncak!
-
Disekap di Kamar Kos, Bocah di Penjaringan Jakut Babak Belur Dianiaya Pacar Ibunya
-
Dokter Residensi Bandung Perkosa Pasien: Visum Ungkap Fakta Mencengangkan!
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD