SuaraJogja.id - Akun Instagram @inspirasi_hidupkita membagikan video yang diambil dari sebuah akun TikTok. Seorang anak laki-laki tengah mengumandangkan azan terakhir untuk ayahnya yang sudah bersemayam di liang lahat. Sambil menangis tersedu, anak ini mengumandangkan lirik-lirik azan sebagai suara terakhir yang didengar ayahnya sebelum ditimbun tanah.
Dalam video tersebut, terlihat beberapa orang tengah berada di pemakaman. Seorang anak laki-laki duduk jongkok di dalam liang lahat. Satu tangannya memegang telinga kanannya sesuai dengan rukun dalam mengumandangkan azan. Anak tersebut mengumandangkan azan sambil membungkukkan badannya ke arah kepala sang ayah.
Selain itu, terlihat juga seorang lelaki yang bersiap untuk bantu menimbun jenazah dengan tanah berdiri di samping anak tersebut. Setelah beberapa saat azan dikumandangkan, anak tersebut mulai menangis dan terisak.
Kepalanya terangkat sembari menahan tangis yang terus mengalir dari kedua sudut matanya.
Saat isakan anak ini makin kuat terdengar, laki-laki di sampingnya mencoba untuk menenangkan. Pria tersebut mengelus dada anak yang menangis kencang saat mengumandangkan azan terakhir bagi ayahnya tersebut. Meski sambil terisak namun anak ini terus mengumandangkan azan terakhir untuk ayahnya.
Dalam videonya sendiri dituliskan, ketika anak tersebut lahir, azan pertama yang didengar adalah dari sang ayah.
Sementara saat ini, azan terakhir yang didengar oleh sang ayah di dalam kubur adalah dari putranya yang masih remaja. Latar belakang lagu dalam video tersebut juga membuat warganet semakin dalam merasakan kesedihan.
"Pas lahir dia yang diAzanin Ayahnya dan sekarang dia yang Azanin Ayahnya," tulis akun @inspirasi_hidupkita.
Sejak diunggah Jumat (5/2/2021), video anak yang kumandangkan azan terakhir untuk ayahnya tersebut sudah ditonton lebih dari 47 ribu kali. Ada puluhan komentar yang ikut ditinggalkan warganet.
Baca Juga: Studi: Anak yang Terima Vaksin Flu Terhindar dari Gejala Parah Covid-19
Mereka ikut sedih dan tersentuh melihat pengabdian terakhir seorang anak kepada ayahnya tersebut.
Lihat video anak kumandangkan azan terakhir DI SINI.
"Jangankan anaknya yang masih kecil begini, suamiku aja yang udah usia 34th pas bapak dan emaknya meninggal waktu adzanin juga nangis sesenggukan gitu, padahal memang mertua sudah sepuh dan sakit lama," tulis akun @anna_ris********.
"Ingat almarhum Bapak dulu pas meninggal yang adzani abang, waktu itu abang masih kecil, dan abang sekarang pengganti almarhum kedua orangtua. Dia yang menafkahi adik-adiknya, yang biayai sekolah adik-adik. Sekarang abang dah seperti bapak sendiri semoga abangku selalu diberikan kesehatan sama Allah. Aamiin," komentar akun @afni*****.
"Ini alasanku pengen punya anak cowok," tanggapan akun @nia.da*******.
Sementara akun @lailasofi*************** mengatakan, "Ya Allah, jadi anak yang Sholeh terus ya nak, senantiasa mendoakan orang tua mu."
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Sultan HB X Bertemu KPK: Hakordia 2025 di Jogja dan Kabar Terbaru Korupsi Mandala Krida
-
Jangan Anggap Sepele, Demam Plus Nyeri Betis? Awas Leptospirosis, Sleman Catat 9 Kematian
-
DBD di Sleman Terkendali Berkat Wolbachia? Ini Strategi Dinkes Jaga Efektivitasnya
-
Bahaya! Kasus Leptospirosis di Sleman Renggut 9 Nyawa, Episentrum Bergeser ke Permukiman Padat
-
Generasi Muda Sulit Dapat Pekerjaan Layak, Ekonom UGM: Sistem Belum Berpihak pada Kemampuan Mereka