SuaraJogja.id - Tingkat keberhasilan penyintas Covid-19 saat melakukan donor plasma konvalesen masih tergolong rendah. Berdasarkan data Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta, dari 80 orang yang sudah mendaftar, hanya 19 orang saja yang dinyatakan lolos.
Manager Kualitas PMI Kota Yogyakarta Naila Amalia mengatakan, PMI Kota Jogja sudah mulai melakukan pengambilan plasma konvalesen sejak 11 Januari 2021 lalu. Namun memang, hingga sekarang jumlah pendaftar dan orang yang dinyatakan bisa mendonorkan plasma konvalesen belum sebanding.
"Dari mulai 11 Januari sampai sekarang 8 Februari sudah ada 80 orang yang mendaftar untuk donor plasma konvalesen. Namun setelah seleksi atau screening yang dilakukan total hanya 19 orang yang bisa diambil plasma-nya," kata Naila kepada awak media, Senin (8/2/2021).
Naila menyebutkan bahwa donor plasma konvalesen tidak seperti pada donor darah konvensional yang biasa dilakukan oleh masyarakat. Penyintas Covid-19 yang hendak mendorong plasma konvalesen wajib memenuhi kriteria tambahan yang sudah ditentukan.
Kriteria tersebut mulai dari yang bersangkutan sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Dibuktikan dengan lampiran bukti hasil swab Polymerase Chain Reaction (PCR) positif Covid-19 di awal terpapar dan surat hasil swab PCR setelah negatif Covid-19 yang dikeluarkan oleh rumah sakit.
"Kemudian dia [penyintas Covid-19] juga sudah 14 hari tanpa gejala," imbuhnya.
Selain itu syarat lain donor plasma konvalesen adalah berat badan minimal 55 kg. Lalu diutamakan laki-laki atau perempuan yang belum pernah hamil.
"Jadi memang diutamakan laki-laki kalau perempuan itu ada resiko dalam tubunya terdapat antibodi anti-HLA [Human Leuckocyte Antigens] yang bisa jadi berbahaya untuk pasien," tambahnya.
Disampaikan Naila, dari keseluruhan donor plasma konvalesen juga harus sehat secara umum dalam beberapa hari sebelum donor dilakukan. Didukung tanpa adanya penyakit penyerta atau komorbid dari donor.
Baca Juga: Wagub DKI Ajak Penyintas Covid-19 Jadi Pendonor Plasma Konvalensen
Masyarakat atau penyintas Covid-19 yang merasa sudah memenuhi kriteria yang disebutkan bisa langsung datang ke PMI Kota Jogja untuk melakukan pendaftaran. Setelah mengisi form pendaftaran petugas akan melakukan anamnese atau wawancara sekaligus mengisi informed consent atau persetujuan tindakan medis untuk kesediaan donor.
"Nanti juga mengisi formulir penilaian donor, setelah itu baru kita akan ambil sampelnya. Nah dari sampelnya kita akan cek kadar antibodi terhadap Covid-19 juga. Pengecekan infeksi menular lewat transfusi darah seperti yaitu hepatitis B, C, HIV, sipilis dan golongan darahnya juga dicek," terangnya.
Naila tidak menampik bahwa tidak semua pasien positif Covid-19 bisa menyumbangkan plasma konvalesen. Sekalipun yang bersangkutan adalah pasien Covid-19 tanpa gejala, tetapi jika antibodi tidak memenuhi tetap akan ditolak.
"Kemudian mungkin sudah bener antibodi memenuhi tapi pada syarat yang lain misal hematologi-nya di situ kira-kira ada tanda-tanda infeksi berarti belum bisa kita ambil juga," ungkapnya.
Terkait mekanisme penerima, kata Naila akan tetap melayani permintaan dari rumah sakit. PMI Kota Jogja hanya akan mengambil donor plasma konvalesen secara sukarela perihal permintaan dari penerima itu nanti harus disertakan bukti dari rumah sakit atau dokter penanggungjawab.
Jika memang surat permintaan plasma konvalesen dari rumah sakit atau dokter tersebut sudah diterima oleh PMI Kota Jogja, maka setelah itu stok plasma konvalesen yang ada akan diberikan. Ditambah dengan akan dilakukan uji silang serasi sampel darah pasien dan sampel darah donor.
Berita Terkait
-
Wagub DKI Ajak Penyintas Covid-19 Jadi Pendonor Plasma Konvalensen
-
Menko PMK Klaim Donor Plasma Konvalesen Covid-19 Meningkat 239 Persen
-
Jumlah Masih Sedikit, Wagub Jakarta Ajak Penyintas Donor Plasma ke PMI
-
Setelah Gagal Tiga Kali, Wagub DKI Donorkan Plasma Konvalesen
-
Risiko Efek Samping Penyintas Covid-19 Usai Vaksin Lebih Besar, Kok Bisa?
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Bantul Siaga Api: BPBD Gencar Edukasi Apar, 140 Kebakaran Terjadi Tahun Ini
-
Carut-Marut Royalti Musik Indonesia: Kapan Musisi Bisa Hidup Layak dari Karyanya?
-
Bandara Adisutjipto Kembali Menggeliat, Kini Bisa Terbang ke Surabaya hingga Terkoneksi ke Bali
-
Persiku Tumbang di Kandang: PSS Sleman Manfaatkan Kelengahan Lini Belakang
-
Bupati Sleman Kaget! Ada Surat Perjanjian Makan Bergizi Gratis yang Membungkam Dugaan Keracunan