SuaraJogja.id - Kompleks Pasar Bintaos Kapanewonan Tepus kabupaten Gunungkidul terendam air setinggi pinggang orang dewasa atau sekitar 80 meter Air juga sampai merendam badan Jalan utama sehingga arus kendaraan sempat terhenti beberapa saat.
Beberapa kendaraan terlihat Mogok karena tak mampu melewati genangan air yang cukup tinggi tersebut. Para pedagang di pasar tersebut juga kewalahan mengevakuasi barang dagangan mereka ke tempat yang lebih tinggi.
Tak hanya itu ada 5 bangunan yang berfungsi sebagai rumah toko juga terendam air hingga 1 meter. Akibatnya pemilik ruko mengalami kerugian karena beberapa barang mereka terendam oleh banjir yang datang kali ini.
Warga setempat, Murtono mengungkapkan hujan deras melanda Kabupaten Gunung Kidul sejak Senin (8/2/2021) siang sekitar pukul pukul 11.00 WIB. Hujan turun dengan intensitas yang cukup tinggi disertai dengan angin kencang dan berlangsung cukup lama.
Baca Juga: Tak Terdampak Jateng di Rumah Aja, Wisatawan ke Gunungkidul Melonjak
" tadi ada hujan kalau 3 jam lebih kayaknya," ujarnya, Senin (8/2/2021) sore.
Perlahan-lahan air di kawasan Kompleks Pasar bintaos mulai naik. Air mulai menggenangi Kompleks Pasar tersebut sekitar pukul 13.00 WIB. Sejumlah pedagang pun langsung berupaya menyelamatkan dagangan mereka agar tidak terendam air.
Mereka beruntung masih bisa menyelamatkan barang dagangan yang ada di pasar tersebut. Sehingga barang dagangan mereka tidak ada yang rusak dan masih bisa dijual kembali. Kendati demikian banjir ini membuat mereka merugi.
"Karena kita tidak bisa jualan. Ada beberapa barang yang besok tidak bisa dijual lagi karena basi," terangnya.
Menurut murtono sebetulnya kawasan tersebut memang termasuk wilayah yang sering dilanda banjir ketika curah hujan cukup tinggi. Namun banjir kali ini tergolong cukup besar dibanding dengan banjir-banjir sebelumnya.
Baca Juga: Lamborghini Nekat Terabas Jalur Berbatu di Gunungkidul, Warganet: Ngiluuu
Kemungkinan besar banjir kali ini diakibatkan karena luweng atau gua vertikal pintu masuk air ke dalam tanah tertutup oleh sampah-sampah di mulut gua. Akibatnya air tidak bisa mengalir ke dalam tanah secara lancar dan membuat pasar Bintaos tergenang.
Berita Terkait
-
Oli Mesin Tercampur Air, Musuh Tersembunyi di Balik Banjir
-
Mobil Terendam Banjir? Jangan Langsung Nyalakan Mesin
-
Fenomena Super New Moon, 11 Kelurahan di Jakut dan Kepulauan Seribu Berpotensi Terendam Banjir Rob
-
Ketika Mobil Listrik Wuling Air EV Terabas Banjir, Berjalan Santai Tanpa Halangan
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan