Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Rabu, 10 Februari 2021 | 15:05 WIB
Wujud sistem hidroponik yang ada di atap Masjid Jigokariyan. - (Instagram/@masjidjogokariyan)

SuaraJogja.id - Akun Instagram @masjidjogokariyan membagikan unggahan kondisi atap masjidnya. Mencoba berinovasi di tengah situasi pandemi, pengelola Masjid Jogokariyan memperlihatkan, di sekitar kubah masjid tersebut, tampak beberapa kotak tanaman yang dirawat dengan sistem hidroponik. Salah satunya adalah padi, yang biasa berkembang di sawah, kini ada di atap masjid. 

Dalam unggahan itu, disampaikan bahwa Masjid Jogokariyan berusaha untuk membuat inovasi dalam hal ketahanan pangan selama pandemi. Untuk itu, pihak pengelola memanfaatkan tiga Masjid agar menjadi lahan yang lebih produktif dan bermanfaat untuk masyarakat. 

Disebut dengan istilah Jogoponik, sistem aquaponik dimanfaatkan pengelola Masjid Jogokariyan untuk membuat kolam lele dan sawah untuk menanam padi di rooftop. Sistem aquaponik untuk dua budidaya tersebut dinilai saling menguntungkan.

"Di tengah pandemi Covid-19 ini, Masjid Jogokariyan mencoba bereksperimen untuk program ketahanan pangan, swadaya pangan dari masjid. Memanfaatkan lahan di area kosong rooftop lantai 3 Masjid Jogokariyan agar dapat bermanfaat dan lebih produktif," tulis akun @masjidjogokariyan. 

Baca Juga: Waspada, 7 Hari ke Depan Yogyakarta Bakal Masuki Cuaca Ekstrem

Lele yang dipanen dari sistem itu bahkan mencapai jumlah 700 hingga 1.000 ekor, lantas dimasak dan dibagikan kepada masayrakat sekitar dalam bentuk nasi kotak khas Jogokariyan. Sistem aquaponik digunakan agar air tanaman yang penuh nutrisi dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan tidak terbuang secara sia-sia. 

"Lele yang dibudidayakan dengan aquaponik ini berhasil dipanen rata-rata berjumlah 700-1000an ekor/panen untuk kemudian dimasak dan dibagikan kepada jamaah dalam bentuk nasi box khas Jogokariyan," tulis akun @masjidjogokariyan. 

Bersifat sirkulatif, aquaponik membuat air dalam kolam menjadi lebih bersih tersaring dari kotoran, sehingga lele juga bisa tumbuh secara maksimal. Dengan sistem ini, sekali pengelolan bisa menghasilkan dua hal sekaligus yang bermanfaat bagi masyarakat dan jamaah masjid. 

Bukan hanya lele dan sawah aquaponik, di tempat tersebut juga tersedia rangkaian hidroponik yang digunakan untuk menanam berbagai jenis sayuran. Misalnya saja sawi, selada, pakcoy dan kangkung. Di sepanjang planter boks mengelilingi sisi rooftop juga ditanami dengan tanaman terong, bayam, lombok serta bunga matahari. 

"Mudah-mudahan aktivitas yang melibatkan Takmir, Baitul Maal, dan Rekan-rekan remaja masjid jogokariyan ini dapat menjadi inspirasi masjid-masjid di Indonesia dan menjadi manfaat yang bisa dirasakan bersama jamaah," tutup akun @masjidjogokariyan. 

Baca Juga: Jadi Buruan Emak-emak, Pedagang Barang Ini Dapat Berkah

Sejak diunggah pada Selasa (9/2/2021), potret perubahan atap Masjid Jogokariyan selama pandemi tersebut sudah disukai lebih dari 5.000 pengguna Instagram. Ada puluhan komentar yang ikut ditinggalkan warganet. Mereka mengaku salut dengan langkah yang diambil oleh Masjid Jogokariyan dalam menghadapi pandemi. 

Load More