SuaraJogja.id - Seorang bocah tewas tenggelam di Telaga Biru Padukuhan Ngentak (005/004), Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin, Gunungkidul, Kamis (11/02/2021) sore. Diperkirakan bocah tersebut nekat mandi di kubangan air yang berada di bekas penambangan batu meskipun tak bisa berenang.
Kapolsek Semin AKP Arif melalui Panit Reskrim, Iptu Sumiran mengatakan, kejadian bermula sekitar pukul 15.00 WIB, bersama empat temannya yakni Yusuf, Damar, Hayu dan Noval bermaksud hendak mandi di telaga. Mereka adalah bocah sepermainan yang tinggalnya tak jauh dari telaga.
Beberapa saat kemudian, bocah tersebut diketahui bernama Farid Ismawan (11) karena terlalu asyik bermain air terlihat berjalan semakin ke tengah telaga. Padahal, bagian tengah tersebut memiliki kedalaman mencapai 4 meter lebih.
" telaga sendiri dalamnya sekitar empat meter, sementara Farid tak bisa berenang,"papar Sumiran, Kamis (11/2/2021) saat dikonfirmasi.
Baca Juga: Cari Belalang, Pengantin Baru Hilang Terseret Banjir di Gunungkidul
Teman-teman Farid sebenarnya sempat menarik tangan Farid namun kemudian terlepas. Saat itu, karena mengetahui Farid yang tak bisa berenang, Yusuf yang bisa berenang langsung berusaha untuk memberikan bantuan dengan menarik tangan temannya tersebut.
Namun karena tak kuat menahan beban, tangan keduanya terlepas. Dan akhirnya Farid yang tak bisa berenang tenggelam ke dasar telaga. Tiga temannya langsung kebingungan dengan peristiwa yang menimpa Farid.
"Temannya yaitu Damar mencari bantuan, kebetulan di sekitar kejadian ada seseorang yang sedang mencari batu," jelas dia.
Warga yang mendengar teriakan bocah-bocah tersebut lantas berusaha melakukan pertolongan. Namun nahas, nyawa Farid tidak tertolong karena terlalu banyak meminum air. Sebagian warga langsung melaporkan polisi atas peristiwa tersebut.
Pihak kepolisian lantas mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi korban. Dari hasil pemeriksaan tidak ada tanda kekerasan, korban murni kecelakaan. Jasad korban lantas diserahkan ke pihak keluarga untuk segera dimakamkan.
Baca Juga: Tak Terdampak Jateng di Rumah Aja, Wisatawan ke Gunungkidul Melonjak
"Ya kami imbau orang tua selalu jeli memperhatikan anak, jangan sampai kejadian ini terulang. Sekarang kan debit air tengah banyak,"himbaunya.
Telaga biru merupakan sekumpulan embung bekas penambangan batu putih. Luas Telaga Biru sendiri mencapai 10 hektare dengan tipikal kedalaman berbeda antara satu embung dengan embung yang lain. Air di telaga tersebut berwarna biru karena ada lumut di bebatuan bekas tambang.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Seorang Bocah Ditemukan Tewas Tenggelam saat Libur Lebaran di Pantai Garut
-
5 Penumpang Longboat Tenggelam di Halmahera Selatan, Begini Kronologinya!
-
Kota Tenggelam: Bagaimana Perubahan Iklim Mengancam Daerah Pesisir?
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Polisi Ciduk Arena Judi Terselubung di Sleman, Sabung Ayam Hingga Dadu Ditemukan
-
Warga Jogja Bingung Buang Sampah, Kebijakan Pemkot Tutup TPS Bikin Resah
-
Petani Majalengka Gigit Jari? Ahli Pertanian Sebut Jurus Burung Hantu Prabowo Tak Efektif, Ini Solusi Jitu Basmi Tikus
-
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton