SuaraJogja.id - Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Din Syamsuddin, dilaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) atas dasar dugaan radikal. Hal tersebut memicu tanggapan dari berbagai pihak. Bukan hanya seorang tenaga pengajar, Dins Syamsuddin juga dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu tokoh agama Islam.
Din Syamsuddin sendiri pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015. Karenanya, pelaporan Din Syamsuddin sebagai tokoh radikal menyinggung banyak pihak, salah satunya dari Ormas Muhammadiyah itu sendiri.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, melalui media sosialnya, juga sudah menegaskan bahwa tuduhan tersebut salah alamat. Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD juga menyatakan bahwa pemerintah tidak pernah menganggap Din Syamsuddin tokoh yang terpapar radikalisme.
"Pemerintah tidak pernah menganggap Din Syamsuddin radikal atau penganut radikalisme. Pak Din itu pengusung moderasi beragama (Wasathiyyah Islam) yang juga diusung oleh Pemerintah. Dia juga penguat sikap Muhammadiyah bahwa Indonesia adalah 'Darul Ahdi Wassyahadah'. Beliau kritis, bukan radikalis," tulis Mahfud.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Ada yang Ngadu Din Syamsuddin Radikal ke Menpan-RB
Melalui cuitan pada akun Twitter @mohmahfudmd, sarjana Fakultas Hukum UGM ini menyampaikan bahwa Din Syamsuddin adalah sosok pengusung moderasi beragama, wasthiyyah Islam, sama seperti yang diusung oleh pemerintah. Alih-alih radikalis, Mahfud MD menyebutkan bahwa Din Syamsuddin adalah sosok yang kritis.
Sejak diunggah pada Jumat (13/2/2021), cuitan Mahfud yang menyatakan bahwa pemerintah tidak pernah menganggap Din Syamsuddin sebagai sosok radikal sudah disukai lebih dari 400 pengguna Twitter. Selain itu, ada puluhan warganet yang ikut membagikan ulang. Tidak sedikit yang ikut memberikan tanggapan di kolom komentar.
"Lebih keren lagi kalau pemerintah menindak pihak yang nuduh pak Din radikal secara sembarangan prof," komentar akun @klassiik****.
"Tolong prof itu ditertibkan para penjilat yang suka laporin orang yang dianggap berseberangan, mari kita bikin suasana tenang agar berhasil lewati pandemi ini, terima kasih Prof," tulis akun @kang_sol****.
"Yang bersebrangan dengan pemerintah selalu dicari cari kesalahannya, seperti kata prof pasal bisa dicarikan," tanggapan akun @abi_m*****.
Baca Juga: Akui Berseberangan dengan Din Syamsuddin, Ulil Abshar Kecam Tuduhan Radikal
Sementara akun @viczugi**** mengatakan, "Mari kita bandingkan kontribusi GAR ITB terhadap umat manusia serta bangsa ini dibandingkan dengan kontribusi Prof. Din Syamsuddin dalam menjaga kerukunan antar agama."
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? MA Pangkas Hukuman Korupsi e-KTP, Pakar Geram!
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan