SuaraJogja.id - Sejumlah warga yang tinggal di Padukuhan Gunungan RT 1, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul mengeluh dengan limbah kotoran dari Rumah Pemotongan Ayam (RPA) yang beroperasi di tempat tinggalnya.
Salah seorang warga yang tinggal tak jauh dari RPA, Joko (47) mengaku sudah bertahun-tahun dirinya dan keluarga menghirup bau busuk dari limbah yang meluber ke pekarangan miliknya.
Tak hanya itu, setiap mobil pick up yang membawa ayam untuk disembelih ketika dicuci, air cucian mobil juga tumpah ke jalan sehingga membuat akses warha becek dan berbau tidak sedap.
"Sebenarnya tetangga sudah banyak yang mengeluh bau busuk namun sungkan untuk menegur karena dibelakangnya ada Pak Kaum yang dituakan oleh warga. Namun sebagai orang yang dituakan justru membiarkan pemilik RPA menjalankan usaha pemotongan ayam itu," ujar Joko dikonfirmasi wartawan, Senin (15/2/2021)
Baca Juga: Pamit Pergi, Pensiunan Guru Asal Bantul Hilang di Sungai Winongo
Ia menambahkan, dalam hati warga, mereka tak ingin mengusik usaha pemotongan ayam jika tidak mengganggu lingkungan. Namun karena tidak ada usaha untuk memperbaiki Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) dan menyebabkan bau busuk, akhirnya ada yang berkeluh kesah kepada pemerintah Kalurahan Sumbermulyo.
"Kalau kami ya permasalahannya serahkan sepenuhnya kepada pemerintah kalurahan. Toh kalau masih nekat pemerintah desa bisa berkoordinasi dengan kapanewon atau dinas terkait di Pemkab Bantul," ungkapnya.
Tak hanya Joko, warga lainnya Waskita tidak mempermasalahkan adanya RPA jika limbah hasil pemotongan dikelola dengan baik oleh pemiliknya.
"Tapi kalau sampai melebar ke tempat warga kan jadi kami yang dirugikan. Jika dari awal masalah IPAL dikelola dengan baik saya rasa malah lebih baik," terang dia.
Terpisah, Lurah Sumbermulyo, Ani Widayani mengaku sudah menggelar sidak yang dilakukan oleh tim gabungan dari kalurahan untuk menindaklanjuti keluhan dari warga. Diakui Widayani, bahwa usaha penyembelihan ayam telah mencemari lingkungan dengan bau busuk yang menyengat.
Baca Juga: Redakan Hujan Deras di Bantul, Pemuda Ini Gunakan Sapu Lidi dan Bumbu Dapur
"Jadi usaha pemotongan ayam itu berada di dalam kampung dan dikeluhkan warganya karena membuang limbah cair yang menimbulkan bau busuk yang sangat menyengat. Nah usaha tersebut berlangsung tahunan tanpa izin sama sekali," ujar Widayani dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu.
Berita Terkait
-
Jaga Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan , Ini Solusi Pengelolaan Limbah Medis di Indonesia
-
Ubah Limbah Jadi Berkah, Inovasi Pengelolaan Sampah Ini Sukses Go International
-
Sudah Saatnya Pikirkan Daur Ulang Limbah Baterai Kendaraan Listrik
-
erafone Pantik Era Baru Pengelolaan Limbah Elektronik
-
Kolaborasi Nyata Jaga Lingkungan, Alfamart dan Noovoleum Siap Jaga Bumi
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai
-
Guru Besar UGM Diduga Lecehkan Mahasiswa, Jabatan Dicopot, Status Kepegawaian Terancam
-
Kualitas dan Quality Control Jadi Andalan UMKM Gelap Ruang Jiwa dalam Sediakan Produk
-
Update Tol Jogja-Solo usai Lebaran: Pilar Tol Mulai 'Nampak', Tapi Pembebasan Lahan Masih Jadi PR
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis