SuaraJogja.id - Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik angkat bicara soal keberadaan Museum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Galeri Seni SBY-ANI, yang belakangan menuai polemik. Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Rachland bahkan mengungkit mengenai makam milik Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur.
Rachland Nashidik awalnya mengatakan, tidak ada yang salah dengan adanya Museum Kepresidenan. Sebab, hal itu merupakan jejak ingatan sejarah dan bisa menjadi rujukan standar pencapaian sebuah bangsa. Ia juga berpendapat bahwa Museum Kepresidenan bisa menambah pendapatan suatu daerah karena bisa menjadi objek wisata.
"Tak ada yang salah dengan Museum Kepresidenan. Kita punya Museum Bung Karno dan Amerika Serikat punya museum dari presiden-presidennya. Museum adalah jejak bagi ingatan sejarah, bisa juga rujukan bagi standar pencapaian pada suatu bangsa. Dan obyek wisata bagi pendapatan daerah," tulis Rachland dalam cuitannya.
Cuitan tersebut lantas mendapatkan komentar dari warganet yang menilai bahwa tak masalah Museum Kepresidenan dibangun selama menggunakan dana pribadi. Rachland lantas menanggapi komentar tersebut. Ia menyinggung mengenai makam Gus Dur, yang disebutnya dibiayai oleh negara.
Baca Juga: Rachland PD Bilang Makam Gus Dur Dibangun Negara, Alissa Wahid Meradang
"Pertama, bukan museum keluarga. Kedua, inisiatif pendanaan datang dari Pemprov -- itu juga cuma sebagian. Terbesar berasal dari sumbangan dan partisipasi warga. Ketiga, sebagai pembanding, Anda tahu makam Presiden Gus Dur dibangun negara?" jawab Rachland.
Tidak tinggal diam, putri almarhum Gus Dur, Alissa Wahid, lantas memberikan jawaban telak melalui cuitan di Twitter. Mengutip pernyataan Rachland tersebut, Alissa menyampaikan bahwa makam ayahnya dibiayai oleh keluarga Ciganjur, begitu juga dengan prasastinya, dan pihak Pondok Pesantren Tebu Ireng ikut menghormati keputusan tersebut.
Sementara, dana dari negara digunakan untuk membangun jalan raya serta menyediakan lahan bagi warga sekitar yang ingin berjualan. Alissa juga menyebutkan, setiap tahunnya ada 1,5 hingga 2 juta orang yang datang untuk berziarah ke makam ayahnya. Oleh karena itu, negara mengurus jalan raya dan lahan penjual.
"Bang @RachlanNashidik, makam #GusDur sampai saat ini dibiayai oleh keluarga Ciganjur, termasuk prasasti. PP Tebuireng pun hormati ini. Dana Negara tidak untuk makam tetapi utk jalan raya, lahan berjualan warga. Maklum, ada 1,5-2 juta peziarah setiap tahun. Negara urus ini," tulis Aliisa.
Dalam utasnya, ia juga menjelaskan, tidak ada dana yang digunakan untuk Museum Gus Dur. Sepengetahuan dirinya, negara memberikan dana untuk Museum Islam Nusantara. Kesepakatan dana tersebut, katanya, sudah dilakukan oleh Gus Solah dengan pihak pemerintah sebelum ayahnya wafat.
Baca Juga: Polemik Museum SBY, Rachland Nashidik Ungkit Makam Gus Dur Dibangun Negara
Sebagai informasi, Alissa menyebutkan bahwa setiap tahunnya Pondok Pesantren Tebu Ireng hanya menerima sedikit sekali bantuan dari pemerintah untuk pengelolaan makam Pahlawan Nasional, yaitu Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari & KH Wahid Hasyim. Sementara, makam Gus Dur tidak termasuk dalam pemberian bantuan.
"FYI, tiap bulan makam Tebuireng terima sedikit (banget!) bantuan dari Pemerintah, untuk mengelola makam Pahlawan Nasional yaitu Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari & KH Wahid Hasyim. Makam #GusDur tidak termasuk. Jadi next time lebih hati2 ya, @RachlanNashidik. Jangan asal," tulis Alissa.
Ke depannya ia meminta Rachland untuk lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan di media sosial supaya tak asal memberikan informasi. Selanjutnya, Alissa juga menegaskan bahwa pernyataan Rachland perlu dibantah dan diklarifikasi. Namun, tidak perlu baginya untuk sampai melakukan laporan ke kepolisian.
Pihak keluarga Ciganjur sendiri tidak berniat melayangkan somasi kepada Rachland. Baginya, politikus Partai Demokrat itu perlu diperingatkan jika memang salah dalam menyampaikan informasi. Namun, jika sudah diingatkan dan masih mengulangi kesalahan, maka peringatan terhadap sang politikus menjadi kewajiban untuk Partai Demokrat.
"Sepakat, mas. Saya telah meminta Barikade GusDur utk meralat rilis mereka, sebab Keluarga Ciganjur tidak berencana somasi. Bung @RachlanNashidik harus diingatkan, itu saja. Diingatkan bahwa kalau kesrimpet begini lagi, jadi liability buat @PDemokrat," tutup Alissa.
Sejak diunggah pada Sabtu (20/2/2021), cuitan Alissa mengenai pernyataan Rachland yang menyinggung makam Gus Dur tersebut sudah disukai lebih dari seribu pengguna Twitter. Selain itu, ada 700 lebih orang yang ikut membagikan ulang. Tidak sedikit juga komentar yang turut ditinggalkan warganet.
Berita Terkait
-
Mengenang Jasa Jendral Sudirman di Museum Sasmitaloka Jogja
-
Museum Gajah: Lebih dari Sekedar Museum Tertua di Asia Tenggara
-
Memperingati 28 Oktober dengan Berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda
-
Usai Rachlan Demokrat, KPK Hari Ini Periksa Menas Erwin Terkait Kasus Suap MA
-
Kasus Suap di MA: KPK Periksa Politikus Demokrat Rachland Nashidik, Ditanya Soal Erwin Djohansyah
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya