SuaraJogja.id - Gunung Merapi, di perbatasan DIY dan Jawa Tengah, mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 28 kali dalam enam jam.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, berdasarkan aktivitas Gunung Merapi dalam periode pengamatan Kamis (25/2/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, terjadi 28 kali luncuran lava dari dalam Gunung Merapi.
Jarak luncur maksimum guguran lava tersebut tercatat sepanjang 1.000 meter atau 1 kilometer.
"Dari pengamatan Kamis (25/2/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB teramati 28 kali luncuran lava dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter mengarah ke Barat Daya atau ke hulu Kali Krasak dan Boyong," ujar Hanik, Kamis (25/2/2021).
Baca Juga: Kembali Terjadi, Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran ke Barat Daya
Dalam periode yang sama, hanya tercatat kegempaan guguran saja yang berjumlah 67 kali dengan amplitudo 3-58 mm dan durasi 10-175 detik. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
Sementara itu, pada periode pengamatan sebelumnya, atau tepatnya pada Rabu (24/2/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, Gunung Merapi sempat terpantau kembali setelah mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 1 kali. Jarak luncuran awan panas guguran itu mencapai 800 meter.
"Pada Rabu, (24/2/2021) teramati awan panas guguran 1 kali tinggi kolom tak teramati dengan jarak luncur 800 meter dengan amplitudo 31 mm dan berdurasi 88 detik," ucapnya.
Selain awan panas guguran pada periode pengamatan yang sama, teramati juga luncuran lava pijar sebanyak 26 kali. Jarak maksimum luncuran itu mencapai 1 km menuju ke arah barat daya.
Sedangkan untuk kegempaan sehari kemarin terpantau kegempaan guguran sebanyak 149 kali dengan amplitudo 3-40 mm dan durasi 8-124 detik. Ada juga kegempaan hembusan berjumlah 2 kali dengan amplitudo 4-5 mm durasi 12-15 detik.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi, Hari Ini Luncurkan 12 Kali Guguran Lava Pijar
"Untuk kegempaan hybrid atau fase banyak berjumlah 2 kali dengan amplitudo 4-6 mm dan durasi 7-8 detik. Sedangkan tektonik jauh berjumlah 1 kali dengan amplitudo 68 mm durasi 82 detik," ucapnya.
Hanik menambahkan hingga saat ini potensi bahaya masih dalam rekomendasi yang sama yakni bakal berfokus pada sektor Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau sejauh maksimal 3 kilometer dari puncak.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu. Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III).
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Berita Terkait
-
Sejarah Erupsi Gunung Lewotobi dari Masa ke Masa, Terbaru Telan 10 Nyawa
-
Aktivitas Gunung Merapi Intensif, Ratusan Guguran Lava dan Awan Panas Ancam Zona Bahaya
-
Potret dan Profil Juliana Moechtar, Istri Komandan Upacara di IKN Dulunya Pemain Misteri Gunung Merapi
-
Letusan Gunung Kanlaon Filipina: 625 Hektar Lahan Pertanian Hancur Tak Berbekas!
-
Terus Bertambah, Korban Meninggal Dunia Banjir Lahar Hujan Gunung Marapi Mencapai 50 Orang
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
Terkini
-
TPST Piyungan Overload, Menteri LHK Desak DIY Olah Sampah Sisa Makanan Jadi Cuan
-
Waspada Penjual Minyak Goreng Keliling, Pedagang di Bantul Rugi Jutaan Rupiah
-
Ternyata Ini Alasan Kenapa Ketika Hujan Tiba Muncul Perasaan Sedih hingga Galau
-
DLH: Selain Atasi Sampah, Keberadaan TPST di Bantul Mampu Serap Tenaga Kerja hingga Ratusan Orang
-
Kecewa Masih Lihat Tumpukan Sampah di Depo Mandala Krida, Menteri Lingkungan Hidup Bakal Panggil Pemkot Jogja