SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul tetap mendata jumlah lansia untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Para lansia direncanakan mendapat vaksinasi tahap ketiga usai pelayan publik tervaksin seluruhnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan vaksinasi khusus lansia nantinya akan mengikuti data dari Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK). Nantinya data tersebut akan dicocokkan dengan Disdukcapil Bantul.
"Pendataan lansia kami akan pakai data PISPK. Selanjutnya akan kami cocokkan dengan Disdukcapil. Setelah matching, kami akan ploting berdasarkan kewilayahan puskemasnya," terang pria yang akrab disapa dokter Oki itu dihubungi wartawan, Kamis (25/2/2021).
Ia melanjutkan vaksinasi tahap ketiga itu akan menyasar lansia berusia 60 tahun ke atas.
"Vaksinasi ini untuk lansia berusia 60 ke atas dengan batas maksimal usia 69 tahun," katanya.
Oki menjelaskan jika data di PISPK Dinkes Bantul, tercatat 20-30 ribu lansia. Kendati demikian nantinya jumlah tersebut akan dicocokkan terlebih dahulu ke Disdukcapil.
Mengingat jumlah lansia di Bantul ada yang sudah berkurang karena meninggal atau bertambah.
Lokasi vaksinasi tahap ketiga nantinya juga dilakukan di 27 puskesmas yang tersebar di Bantul. Selain itu bisa dilakukan di empat rumah sakit swasta dan dua rumah sakit pemerintah.
"Ketika data sudah cocok, vaksinasi covid-19 untuk lansia dilakukan di puskesmas dan di rumah sakit pemerintah dan swasta yang sudah terlatih," jelas dia.
Baca Juga: 100 Keluarga di Bantul Gagal Terima Santunan Pasien Covid-19 Meninggal
Terpisah, Kepala Dinkes Bantul, Agus Budi Raharjo mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu vaksin tahap dua untuk dikirimkan ke Bantul.
"Untuk vaksinasi tahap dua ada sekitar 28.912 orang, itu pelayan publik semua. Namun kapan vaksin tahap dua datang belum kami ketahui," katanya.
Vaksinasi pelayan publik nantinya terbagi ke 15 kategori. Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dinkes Kabupaten Bantul, Abednego Dani Nugroho menjelaskan pelayan publik tersebut antara lain, Guru, TNI, Polri, Tokoh Agama, Pejabat Daerah, BUMD, BUMN, ASN.
"Ada alokasi untuk Satpol PP, pedagang pasar, organda, ojek atau taksi online, petugas pariwisata serta pamong desa. Nanti kami bagi dengan melihat jumlah vaksin yang akan kami terima," jelas Abednego.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta