SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman bersama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman resmi memulai kickoff vaksinasi Covid-19 tahap kedua pada Sabtu (27/2/2021). Vaksinasi Covid-19 tahap kedua ini ditujukan bagi petugas publik yang ada di Bumi Sembada.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman Joko Hastaryo menuturkan, dalam pencanangan vaksinasi Covid-19 tahap kedua ini, total ada 130 penerima vaksin yang merupakan pelayan publik. Termasuk di antaranya adalah Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa.
"Hari ini kita mulai kickoff vaksinasi Covid-19 tahap dua bagi petugas publik. Untuk hari ini total nanti 130-an. Pertama sebanyak 45 orang, lalu jam kedua nanti panewu dan sekdin itu kira-kira 40 orang, dan terakhir anggota DPRD sebanyak 48 orang," kata Joko kepada awak media di sela vaksinasi Covid-19 di RSUD Sleman.
Joko menyebutkan, vaksinasi tahap 2 diperuntukkan bagi petugas publik yang meliputi pendidik, pedagang pasar, tokoh agama, anggota dewan, pegawai pemerintah, TNI, POLRI, transportasi publik, atlet, wartawan, dan pekerja media, begitu juga dengan petugas pariwisata, BUMN, BUMD, pejabat atau perangkat daerah, dan pelayan publik lainnya.
Vaksinasi tahap kedua kali ini, kata Joko, akan memanfaatkan 52 fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Sleman. Nantinya pemerintahan tingkat kecamatan juga akan termasuk dalam penerima vaksin Covid-19.
"Panewu ikut hari ini. Kalau panewu anom atau sekcam, kemudian perangkat kecamatan ikut gelombang yang besok itu sampai ke tingkat lurah dan pamong kelurahan," terangnya.
Disampaikan Joko, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Kabupaten Sleman akan dibagi ke dalam dua gelombang. Pertama akan menyasar petugas pelayan publik dan gelombang kedua ditujukan kepada para lansia usia 59 tahun ke atas.
"Target untuk pelayan publik sekitar 40.000 penerima vaksin. Terbaru sudah terdaftar sebanyak 35.000 orang," sebutnya.
Joko menyebutkan, saat ini terdapat 17.100 dosis vaksin Covid-19 yang ada di Kabupaten Sleman. Jumlah itu akan dibagi lagi, sebanyak 5 ribu dosis akan dipergunakan untuk menyelesaikan tenaga kesehatan yang masih kurang.
Baca Juga: Pedagang di Pasar Kota Bandung Mulai Disuntik Vaksin, Ini Kendala Dinkes
Sementara 12 ribu vaksin sisanya akan dimanfaatkan untuk pekerja publik yang telah disebutkan tadi. Jika memang nantinya jumlah itu masih kurang pihaknya akan meminta pasokan vaksin kembali.
"Sementara ini, stok untuk vaksin di tahapan kedua akan kami pakai juga untuk tambahan tenaga kesehatan yang belum menerima vaksin. Jadi sambil berjalan tahapan kedua, kita juga selesaikan vaksinasi bagi tenaga kesehatan tambahan," tuturnya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 merupakan upaya yang perlu dilakukan di tengah pandemi Covid-19 ini. Kendati sudah mendapatkan vaksin, kata dia, bukan lantas masyarakat bisa mengabaikan protokol kesehatan begitu saja.
“Meskipun sudah ada vaksin, saya harapkan masyarakat tetap waspada dan senantiasa melaksanakan Cita Mas Jajar, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Dengan pemberian vaksin tidak lantas kita bebas dan tidak mengindahkan protokol kesehatan lagi," katanya.
Kustini menyatakan bahwa vaksin sangat penting bukan hanya untuk melindungi tenaga kesehatan dan pelayan publik sebagai individu. Namun juga melindungi keluarga baik keluarga pasien, serta masyarakat secara luas.
"Selain aman dan halal vaksin Covid-19 yang diberikan kepada masyarakat juga gratis. Jadi tidak perlu takut untuk divaksin," ucapnya.
Berita Terkait
-
Pedagang di Pasar Kota Bandung Mulai Disuntik Vaksin, Ini Kendala Dinkes
-
Cukup 1 Kali Suntikan Vaksin Pfizer Cegah Penularan Virus Corona 75 Persen
-
Ini Perbedaan Vaksinasi Gotong Royong dengan Vaksin Pemerintah
-
Waspada, 3 Efek Samping Vaksin Covid-19 Bisa Menyebabkan Kondisi Parah
-
Kenapa Ada Orang Alami Efek Samping Vaksin Covid-19 Parah? Ini Sebabnya!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Sleman Ukir Sejarah, Quattrick Juara Umum Porda DIY, Bonus Atlet Dipastikan Naik
-
WNA Yordania Jadi Tersangka di Yogyakarta: Izin Investasi Fiktif Terbongkar
-
Strategi Jitu Sekda DIY Atasi Kemiskinan: Libatkan Asisten Hingga Mandiri Fiskal
-
Saldo DANA Kaget Langsung Cair? Ini Tiga Link Aktif yang Bisa Bikin Dompet Digitalmu Gendut
-
Tragis! Ratusan Siswa Keracunan Makan Bergizi Gratis, JCW Soroti Pengawasan Bobrok