SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman menyatakan, vaksinasi Covid-19 tahap pertama, atau yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan (nakes), telah melampaui target awal. Hingga kini penyelesaian vaksinasi Covid-19 kepada nakes masih terus dikebut.
"Untuk nakes itu kalau dipersentase kita itu sudah lebih dari 100 persen. Sebab target atau sasaran awal itu hanya 12.800 sekian, sedangkan yang sudah kita vaksin 14.500 sekian," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo kepada awak media, Sabtu (27/2/2021).
Bahkan Joko menuturkan, hingga saat ini masih ada sekitar 2.000 lebih nakes yang belum menerima vaksin Covid-19. Terdapat beberapa kendala yang menyebabkan para nakes tersebut belum menerima vaksinasi.
Salah satunya terkait dengan perubahan aturan atau kriteria penerima vaksinasi Covid-19. Jika pada awal banyak batasan kepada calon penerima vaksinasi Covid-19, maka beberapa waktu ini aturan itu makin dilonggarkan.
Misalnya, kata Joko, aturan awal vaksinasi Covid-19 dibatasi atau beberapa memang dilarang, seperti adanya komorbid atau usia di atas 59 tahun, penyintas Covid-19, ibu hamil, dan menyusui. Namun belakangan, aturan itu makin dilonggarkan. Bahkan, nakes yang melakukan praktik mandiri sekalipun ikut terdata.
"Nah problemnya di situ, akses nakes itu sendiri ternyata juga kalau tidak terikat dalam suatu fasilitas kesehatan ternyata agak kurang terpapar informasinya," terangnya.
Sampai saat ini, diakui Joko, memang mayoritas nakes yang belum mendapatkan vaksinasi adalah yang masuk ke dalam praktik mandiri. Sebab sebelumnya, para nakes tersebut belum terdata.
"Misal dokter praktik mandiri, kemudian perawat, apoteker, dan sebagainya itu masih ada yang belum tervaksin. Kita beri waktu minggu depan ini sampai tanggal 7 Maret," sebutnya.
Joko menyebutkan, saat ini terdapat 17.100 dosis vaksin Covid-19 yang ada di Kabupaten Sleman.
Baca Juga: Sleman Mulai Vaksinasi Covid-19 Kedua, Bupati-Wabup Baru Penerima Pertama
Jumlah itu akan dibagi lagi, sebanyak 5 ribu dosis akan dipergunakan untuk menyelesaikan tenaga kesehatan yang masih kurang.
Sementara 12 ribu vaksin sisanya akan dimanfaatkan untuk pekerja publik yang telah disebutkan tadi.
Jika memang nantinya jumlah itu masih kurang pihaknya akan meminta pasokan vaksin kembali.
"Sementara ini, stok untuk vaksin di tahapan kedua akan kami pakai juga untuk tambahan tenaga kesehatan yang belum menerima vaksin. Jadi sambil berjalan tahapan kedua, kita juga selesaikan vaksinasi bagi tenaga kesehatan tambahan," tuturnya.
Diketahui bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman bersama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman secara resmi telah memulai kick off vaksinasi Covid-19 tahap kedua pada Sabtu (27/2/2021).
Vaksinasi Covid-19 tahap kedua ini ditujukan bagi petugas publik yang ada di Bumi Sembada.
Berita Terkait
-
Sleman Mulai Vaksinasi Covid-19 Kedua, Bupati-Wabup Baru Penerima Pertama
-
Studi: Satu Suntikan Vaksin Pfizer Cegah Varian Baru Virus Corona Menyebar
-
Pedagang di Pasar Kota Bandung Mulai Disuntik Vaksin, Ini Kendala Dinkes
-
Cukup 1 Kali Suntikan Vaksin Pfizer Cegah Penularan Virus Corona 75 Persen
-
Ini Perbedaan Vaksinasi Gotong Royong dengan Vaksin Pemerintah
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim