SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul menargetkan vaksinasi untuk tenaga kesehatan akan diselesaikan minggu ini. Selesai pemberian vaksin untuk tenaga kesehatan, selanjutnya akan dilakukan vaksinasi kepada pelayanan publik. Namun, untuk tenaga kesehatan yang tidak hadir dalam pemanggilan saat ini tidak akan menerima vaksin sebagai tenaga kesehatan.
Sejauh ini, hingga awal Maret dinkes Bantul menyatakan masih ada 3000 tenaga kesehatan yang belum menerima vaksin covid-19. Juru Bicara Satgas Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan bagi tenaga kesehatan yang tidak datang pada pemanggilan tahap ini tidak akan menerima jatah vaksin sebagai tenaga kesehatan.
"Untuk tenaga kesehatan selesai minggu ini, kalau dipanggil tidak datang, lewat," ujar pria yang akrab disapa dr Oki.
Pria yang menjabat sebagai Kabid P2PM Dinas Kesehatan Bantul ini menyampaikan jika jumlah 3000 tenaga kesehatan tersebut tidak melalui proses seleksi. Melainkan data tersedia dari Sistem Informasi Sumber Daya Kesehatan yang berhak menerima vaksin. Sementara, untuk tenaga kesehatan yang tidak memenuhu kriteria penerima vaksin tidak akan mendapatkan vaksin.
Meskipun ingin melakukan vaksinasi dari jalur mandiri, jika ada penyakit komorbid yang menyertai justru akan bahaya jika tetap diberikan vaksin. Sedangkan, bagi tenaga kesehatan yang tidak hadir pada pekan ini baru bisa mengikuti vaksinasi secara mandiri jika pemerintah membuka peluan untuk hal tersebut.
"Nanti yang dipanggil tidak hadir akan mendapatkan vaksin sebagai orang umum, bukan nakes," ujar de Oki.
Selanjutnya, untuk vaksin tahap dua dari 28.000 yang telah diajukan sebelumnya baru datang beberapa saja sejumlah 2.000. dr Oki menjelaskan jika vaksin akan datang dari pusat secara bertahap. Ia juga tidak mengetahui pasti berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai jumlah pengajuan terpenuhi.
Sejauh ini, vaksin yang diberikan masih berasal dari pabrik yang sama yakni Sinovac. Hal yang berbeda adalah kemasannya. Jika sebelumnya setiap orang menerima satu kemasan, kini vaksin hadir dalam bentuk multidose. Dimana dalam satu kemasan bisa digunakan untuk sepuluh orang. Kemungkinan vaksin untuk publik kedepannya juga akan mengenakan kemasan yang sama.
"Untuk pelayan publik nanti yang mengatur pak sekda," imbuh Oki.
Baca Juga: Menkes Budi Puji Penanganan Covid-19 di Bantul, Jadi Percontohan Nasional
Sementara itu, vaksin untuk pelayanan publik akan diatur langsung oleh Sekretaris Daerah. Vaksin tahap dua untuk pelayan publik akan segera dilakukan setelah vaksin untuk untuk tenaga kesehatan selesai.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Jogja Diguyur Hujan Seharian? Cek Prakiraan Cuaca Lengkap Rabu, 17 September 2025
-
Profil Ni Made Dwipanti Indrayanti: Sekda DIY Perempuan Pertama di Jogja yang Sarat Prestasi
-
Rahasia Serangga Kali Kuning Terungkap! Petualangan Edukatif yang Bikin Anak Cinta Alam
-
Ni Made Jadi Sekda DIY: Mampukah Selesaikan Masalah Sampah dan TKD yang Membelit Yogyakarta?
-
40 Kebakaran dalam 8 Bulan di Yogyakarta: Waspada Korsleting dan Kelalaian