SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Selain lava yang terus dikeluarkan ada juga awan panas guguran yang teramati.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan kejadian awan panas guguran terbaru tepatnya berlangsung pada Selasa (2/3/2021) tepatnya pukul 05.11 WIB. Muntahan awan panas guguran itu mengarah ke barat daya.
"Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 2 Maret 2021 pukul 05.11 WIB. Estimasi jarak luncur 1.900 meter ke arah Barat Daya atau ke hulu Kali Krasak dan Boyong," ujar Hanik dalam keterangannya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh BPPTKG, tercatat di seismogram awan panas guguran itu memiliki amplitudo 60 mm dengan durasi 171 detik. Sementara untuk tinggi kolom tidak teramati.
Baca Juga: Jumat Pagi Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,5 Km
Tak berselang lama awan panas guguran kembali muncul tepatnya pada pukul 05.29 WIB. Awan panas guguran itu tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan berdurasi 96 detik.
"Untuk estimasi jarak luncur awan panas kedua mencapai 1.200 meter ke arah barat daya," ucapnya.
Sebelumnya Gunung Merapi juga sempat menyemburkan awan panas guguran pada Senin (1/3/2021) malam. Dengan arah luncuran masih ke sektor barat daya.
"Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 1 Maret 2021 pukul 21.06 WIB," kata ujarnya.
Hanik menuturkan untuk awan panas guguran yang terjadi malam itu tercatat pada seismogram dengan amplitudo 66 milimeter dan durasi 130 detik. Diperkirakan jarak luncur maksimum mencapai 1.500 meter atau 1,5 kilometer.
Baca Juga: Kurang Dari 2 Jam, Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas Sejauh 1,9 Km
"Jika berdasarkan durasi, estimasi jarak luncur awan panas sejauh 1500 meter ke arah barat daya," tuturnya.
Selain itu, Hanik mengatakan dalam pengamatan aktivitas Gunung Merapi periode Selasa (2/3/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB juga terjadi luncuran lava pijar. Luncuran lava pijar dari puncak Gunung Merapi itu terjadi sebanyak 17 kali.
"Teramati 17 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.300 meter ke arah barat daya. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah," ucapnya.
Terkait kegempaan dalam pengamatan periode yang sama, tercatat kegempaan guguran sebanyak 57 kali. Dan kegempaan hembusan sebanyak 4 kali.
Hanik menambahkan potensi bahaya masih dalam rekomendasi yang sama yakni bakal berfokus pada sektor Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau sejauh maksimal 3 kilometer dari puncak.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu. Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Tempat Netral yang Lebih Cocok Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- Striker Langganan STY Tak Dipanggil Patrick Kluiver Berakhir Main Tarkam
- 5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Pilihan
-
Timnas Indonesia Dilumat Jepang, Media Korsel: Penak Jaman STY Toh?
-
Update Ranking FIFA Timnas Indonesia, Turun Usai Dibantai Jepang!
-
4 Motor Baru QJMotor Meluncur Sekaligus Minggu Ini di Indonesia, Ada Pesaing Yamaha Aerox?
-
Eksklusif dari Jepang: Tifo Suporter Timnas Indonesia Banjir Tepuk Tangan
-
Perang Harga Mobil di China, Geely Ungkit Kasus Tangki Bensin Bermasalah BYD
Terkini
-
Dikritik Seknas Fitra, Jogja Usulkan Pengembangan Empat Kampung Nelayan Merah Putih
-
Helm Jatuh Picu Tabrakan di Sleman, Ini Tips Aman Berkendara di Situasi Ramai
-
BSU Efektif Dongkrak Ekonomi? Ekonom UGM Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Dampak Jangka Panjang
-
PSIM Liga 1, Sultan Izinkan Stadion Maguwoharjo jadi Homebase
-
Sidang Ijazah Palsu Jokowi: Mediasi Berjalan, UGM Tolak Mentah-Mentah Serahkan Ijazah?