SuaraJogja.id - Terdeteksinya varian baru virus corona B117 di Indonesia, menurut Ketua Pokja Genetik FK-KMK UGM dr Gunadi, memang perlu diwaspadai.
Meski begitu, ia mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir secara berlebihan setelah ditemukannya dua kasus varian corona Inggris itu pada dua pekerja migran yang baru pulang ke Indonesia.
Gunadi pun menepis isu yang menyebutkan bahwa B117 kebal dari vaksin. Isu tersebut tak benar karena, kata dia, berdasarkan data riset, mutasi virus yang kali pertama ditemukan di Inggris ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efikasi vaksin.
"Info itu tidak benar, data riset menunjukkan bahwa varian ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efikasi vaksin yang sudah beredar, Pfizer, Moderna, AstraZeneca, maupun Sinovac," ujar Gunadi, Kamis (4/3/2021).
Corona B117 juga disebut-sebut lebih cepat menular dan menyebar karena tingkat penularannya 30-70 persen lebih cepat dibanding virus corona Wuhan.
Namun, soal hubungan antara varian corona Inggris ini dengan derajat keparahan pasien Covid-19, Gunadi mengatakan, tak ada laporan soal itu.
"Riset awal bulan Desember menyatakan tidak ada hubungan antara varian Inggris ini dengan derajat keparahan pasien Covid-19. Riset terbaru menunjukkan bahwa varian ini meningkatkan risiko derajat berat pasien. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi," terangnya.
Meski begitu, untuk mengantisipiasi penyebaran B117, Gunadi mengingatkan masyarakat supaya tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat, di antaranya dengan dengan selalu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dengan menghindari kerumunan.
"Masyarakat boleh waspada dengan adanya mutasi baru tersebut, tetapi tidak perlu disikapi dengan kekhawatiran berlebihan. Masyarakat tetap harus menerapkan 3M," tutur Gunadi.
Baca Juga: Kondisi Kesehatan Keluarga TKI Asal Karawang Penyintas Virus Corona B117
Ia juga berharap, pemerintah, melalui Satgas Covid-19, melakukan contact tracing dengan tepat dan cepat, terutama pasien dari perjalanan luar negeri, dilanjutkan dengan peningkatan surveilans genomik serta pembatasan mobilitas warga.
Berita Terkait
-
Kondisi Kesehatan Keluarga TKI Asal Karawang Penyintas Virus Corona B117
-
Update Virus Corona B117 di Karawang, 15 Orang Jalani Swab Test
-
Pulang ke Rumah, TKI Asal Brebes Terpapar Corona B117, Keluarga Diisolasi
-
Mutasi Corona B117 Masuk Indonesia, Pemerintah: Jangan Khawatir Berlebihan
-
Pemerintah Klaim Vaksin Sinovac Efektif Lawan Mutasi Corona B117
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Jogja Darurat Sampah Jelang Nataru, Timbangan Digital Jadi Senjata Kontrol
-
7 Saksi Diperiksa, Palang Pintu Tertahan Truk, Polisi Dalami Kelalaian Kecelakaan Maut Prambanan
-
Korban Jiwa Kecelakaan Kereta di Prambanan Bertambah, Bayi Meninggal Setelah Dirawat Intensif
-
Miris! Mahasiswa Asal Papua Tinggalkan Bayi di Teras Rumah Warga Sleman, Ini Alasannya
-
Pasangan Muda Semarang Buang Bayi di Prambanan: Alasan Panik dan Tutupi Aib