Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 06 Maret 2021 | 10:50 WIB
Syam Terrajana berfoto di depan lukisan dan karyanya yang dipamerkan di Pameran Tunggal bertema Pada Ruang yang Bercerita di Ruangdalam Art House, Gang Sawo no 55, Padukuhan Jeblog, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Bantul, Jumat (5/3/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Proses membuat pameran tunggal, diakui Syam, ia membutuhkan waktu sekitar 3 tahunan. Sebelumnya, pameran ini akan digelar November 2020. Namun karena pandemi Covid-19, niatan tersebut diurungkan dan baru terealisasi awal Maret 2021 ini.

Menghasilkan 15 lukisan selama menjadi jurnalis, Syam tak menganaktirikan lukisan mana yang paling bagus. Namun, ia menceritakan ada satu lukisan dengan kanvas terbesar yang dia buat dengan perjalanan yang panjang.

Syam Terrajana (kiri) bersama Pimpinan Redaksi Suara.com, Suwarjono menyaksikan lukisan yang dipamerkan dalam Pameran Tunggal bertema Pada Ruang yang Bercerita di Ruangdalam Art House, Gang Sawo no 55, Padukuhan Jeblog, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Bantul, Jumat (5/3/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

"Mungkin ada satu lukisan, jadi aku rasa lukisan ini personal sekali. Bersumber dari keluargaku dari foto-foto lama. Awalnya tidak tahu apa yang aku gambar. Namun di tengah jalan aku terinspirasi dari kegiatan semacam hajatan di Gorontalo, istilahnya malam Bakupas," jelas dia.

Lukisan yang menampilkan wanita dengan membawa pisau tajam itu menggambarkan tentang ketangguhan seorang wanita. Butuh dua pekan pihaknya menyelesaikan lukisan tersebut.

Baca Juga: Bakal Uji Lab Hasil Vaksinasi, Dinkes Bantul Incar 400 Sampel dari Nakes

"Di lukisan itu aku menggambarkan dua sisi dari seorang wanita. Dimana antara kelembutan dan kekerasan itu terwadahi dalam seorang wanita. Saat dia membawa pisau bisa memberikan makanan yang enak, tapi saat keras dia bisa berbahaya," katanya. 

Kendati demikian Syam tak ingin mendikte para penikmat karyanya. Semua lukisan yang dia buat bebas dimaknai oleh penonton yang datang.

Pameran tunggal miliknya dihadiri oleh sejumlah wartawan dan juga seniman yang ada di Yogyakarta hingga Jakarta. Wartawan senior seperti Dandy Laksono dan juga Pimpinan Redaksi Suara.com, Suwarjono ikut hadir dalam pembukaan pameran perdana milik Syam.

Dalam pameran tersebut, Suwarjono menyebut jika profesi jurnalis yang terjun ke dunia seni memang sedikit. Pihaknya mengapresiasi langkah Syam untuk menggambarkan persoalan di tengah masyarakat dalam bentuk lukisan.

"Dia (Syam) tahu mana yang layak ditonjolkan dengan karya yang lain. Contohnya dia menggambarkan kelompok minoritas, masyarakat terpinggirkan. Jadi dia bisa mengambil intisari dari sebuah persoalan," kata Suwarjono.

Baca Juga: Hipertensi Sempat Jadi Kendala, Sekda Bantul Akhirnya Berhasil Divaksin

Selain itu, berprofesi sebagai jurnalis yang terjun ke dunia seni, karya dia makin dikenal orang banyak. Selain itu Syam bisa lebih banyak mendapat ilmu dan masukan dari kelompok-kelompok jurnalis dan seniman.

Load More