SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman memastikan belum ada aliran lava dari puncak Gunung Merapi yang masuk ke arah tenggara. Sejauh ini guguran lava pijar yang berasal dari kubah lava tenggara masih berada di dalam kawah.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono saat dikonfirmasi awak media, Senin (15/3/2021). Berdasarkan hasil pantauan sejauh ini, guguran belum menuju hingga ke daerah lereng Merapi atau ke Kali Gendol.
"Untuk sementara, hasil pantauan yang mengarah ke Kali Gendol itu ternyata belum ada luncuran sampai ke bawah Bukit Kendil itu. Jadi masih di area puncak," kata Joko.
Sebelumnya sempat dikabarkan, terpantau keluar lava pijar pada Minggu (14/3/2021) pukul 21.06 WIB ke arah tenggara atau hulu Kali Gendol.
Baca Juga: Gunung Merapi Masih Erupsi, Upacara Labuhan Digelar Secara Terbatas
Joko tidak menampik bahwa guguran dari kubah lava yang berada di tenggara sudah keluar. Namun sejauh ini, luncuran guguran tersebut masih terjadi di dalam kawah saja.
"Sudah ada guguran tapi belum sampai keluar ke bukaan kawah yang ke arah Tenggara. Jadi betul mengarah ke Kali Gendol tapi masih di dalam kawahnya, di dalam tebing kawah itu," tuturnya.
Disampaikan Joko bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan lebih lanjut terkait potensi aliran guguran yang mengarah ke tenggara. Nantinya BPBD Sleman akan berkoordinasi dengan pihak terkait jika memang sudah terjadi luncuran tersebut.
"Nanti kalau ada perkembangan lebih lanjut aliran guguran lava atau guguran kubah lava di tengah itu ya nanti kita akan ada kebijakan lebih lanjut untuk warga masyarakat yang ada di Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul dan Srunen. Masih melihat perkembangan," terangnya.
Disampaikan Joko, jika potensi guguran lava pijar dan awan panas dari puncak sudah mengarah ke Kali Gendol kemungkinan angin juga akan mengarah ke timur. Sehingga dikhawatirkan dampaknya akan menunju ke wilayah Kalitengah Lor.
Baca Juga: Video: Tradisi Labuhan Merapi Digelar Terbatas di Tengah Status Siaga
Joko menyebut kemungkinan jika memang kondisi itu terjadi maka walaupun leleran hanya berjarak 3 kilometer saja tetap akan berdampak. Sebab paling tidak sudah jalur sebelumnya yang ada di situ.
"Kemungkinan kalau itu sampai terjadi walaupun tidak ada penetapan darurat lagi tetap akan diungsikan. Temen-temen Komunitas Siaga Merapi (KSM) akan sepakat seperti itu kemarin. Nanti kelanjutan mungkin akan ditetapkan darurat lagi," ungkapnya.
Menurut Joko, rencana untuk mengungsikan kembali warga lereng Merapi khususnya yang berada di Kalitengah Lor ini bukan tanpa alasan. Sebabnya kondisi tersebut juga dimungkinkan mempengaruhi tingkat kekhawatiran warga yang ada.
Ditanya lebih lanjut mengenai CCTV yang berada di Kali Gendol, Joko menjelaskan semua masih dalan kondisi yang baik. Artinya semua dapat digunakan untuk memantau setiap pergerakan dan aktivitas yang terjadi di hulu sungai Gunung Merapi tersebut.
"CCTV yang ke arah Kali Gendol, selama ini yang kita miliki kebetulan dalam kondisi baik semua. Di Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul dan Srunen hidup dan kondisi baik. Dipastikan terpantau terus di Kali Gendol," tegasnya.
Sebelumnya Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menjelaskan bahwa dua kubah lava di Gunung Merapi masih terus bertumbuh. Kondisi tersebut membuat potensi bahaya di area sekitar Gunung Merapi kembali bertambah.
Berita Terkait
-
Gunung Merapi Masih Erupsi, Upacara Labuhan Digelar Secara Terbatas
-
Video: Tradisi Labuhan Merapi Digelar Terbatas di Tengah Status Siaga
-
Labuhan Merapi Digelar Terbatas di Tengah Erupsi dan Situasi Pandemi
-
Banjir Lahar Hujan Merapi Penuhi BOD VII dan 4 Berita Terpopuler SuaraJogja
-
Sempat Masuk ke Kali Boyong, Lahar Hujan Merapi Mulai Penuhi BOD VI
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Mengenal Buriram United Klub Baru Shayne Pattynama, Ada Hubungan dengan Manchester United?
-
Akal Bulus Oknum Debt Collector Jebak Petugas Damkar Bantu Tagih Utang Pinjol
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
Terkini
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja
-
Pasangan Couplepreneur Ini Dapat Dukungan BRI, Ekspansi Bisnis Sampai Amerika
-
Polisi Tegaskan Keterlambatan Pengantaran ShopeeFood di Godean Tak Berjam-jam tapi Hanya 5 Menit