Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Sabtu, 20 Maret 2021 | 19:48 WIB
Qurais Shihab saat menjadi pembicara dalam acara FKKMK UGM, Sabtu (20/3/2021). [FKKMK UGM Official]

Lebih jauh Quraish Shihab mengaku tak ingin dipanggil habib lantaran ia merasa belum memiliki ilmu dan akhlak yang sejalan dengan agama.

"Kiai pun, saya enggak mau bergelar Kiai. Kiai itu orang yang dalam ilmunya, akhlaknya baik. Saya ilmunya belum dalam. Akhlak saya belum sesuai dengan apa yang diajarkan agama. Jadi tidak usah panggil saya habib," ungkap Quraish Shihab.

Atas alasan itulah, Quraish Shihab merasa belum siap jika dirinya dipanggil Habib sehingga biar waktu yang menjawabnya.

"Biarkan saya berjuang dulu. Semoga setelah saya meninggal, orang bilang ‘oh itu Habib’. Tapi sekarang tidak," kata dia.

Baca Juga: Quraish Shihab Sebut Ucapan Selamat Natal Diperbolehkan, Ini Kata Kemenag

Dalam kaitannya dengan acara Pasinaon Piwulang Luhur #5 yang digelar FKKMK UGM, Quraish Shihab mengulas buku terbarunya yakni Islam dan kebangsaan.

Ia menyebut bahwa Islam dan Kebangsaan itu bisa berjalan harmonis. Menurutnya, cinta terhadap tanah air tidak bisa dipertentangkan dengan Islam, apalagi hal itu juga sudah dituliskan di dalam Al Quran.

"Puncak dari nilai yang dianut dari bangsa ini adalah keesaan Tuhan, keesaan Tuhan itu berkeliling di sekitar kesatuan-kesatuan. Di sekitar ketuhanan yang maha esa berkeliling kesatuan-kesatuan, dimulai kesatuan manusia, kesatuan bangsa, kesatuan suku dan lainnya. Kebangsaan dan Islam tidak bisa dipertentangkan, al Quran justru menciptakan sendiri bangsa dan suku-suku itu, Al Quran yang menyuruh berbangsa dan bersuku. Jangan pertentangkan kesetiaan pada Allah dan kesetiaan pada negara. Kesetiaan pada negara diperintahkan oleh Allah, itu kenapa kita disuruh berjuang," jelasnya.

Load More