SuaraJogja.id - Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, mengunggah momen ketika pesantren miliknya memotong dua ekor sapi sebagai wujud rasa syukur. Selain itu, kegiatan terebut dilakukan ketika memasuki bulan Syaban, yang dari susunan hurufnya memiliki makna kesembuhan, kebaikan, dan cahaya.
Ia menggunggah momen tersebut melalui video di kanal YouTube pribadinya, Gus Miftah Official. Gus Miftah menyampaikan bahwa dalam bulan Syaban ini terdapat kesembuhan, pertolongan dari Allah, dan juga cahaya, sehingga ia berniat untuk membuat syukuran.
"Kenapa? Karena pemerintah sudah memberikan vaksin untuk rakyatnya. Mudah-mudahan pandemi segera berakhir dan corona segera hilang," ujar Gus Miftah.
Selanjutnya, Gus Miftah juga meniatkan acara tersebut untuk tolak bala atau menolak kemalangan. Setelah dua hal tersebut dilakukan, maka langkah berikutnya adalah mengoreksi diri sendiri. Ia berharap, bangsa Indonesia segera dijauhkan dari semua marabahaya dan Ramadan bisa dijalankan tanpa corona.
Dalam tayangannya, tampak dua ekor sapi berukuran cukup besar yang dipotong dalam acara tersebut. Gus Miftah ikut turun tangan sendiri memandu pemotongan dua hewan ternak tersebut. Oleh para santri dan beberapa orang pria lainnya, dua sapi berwarna cokelat itu mulai dirobohkan.
Sebelum disembelih, dua sapi tersebut terlebih dahulu dibacakan doa oleh Gus Miftah dan ditirukan oleh semua yang ada di tempat tersebut. Diiringi dengan bacaan selawat, leher sapi tersebut mulai disembelih hingga putus dan mengucurkan darah yang banyak.
Selesai dipotong, sapi tersebut lantas dikuliti dan mulai dipotong-potong. Semua orang bekerja sama dalam pemotongan tersebut. Ada yang memotong tubuh sapi, ada yang mencacah dagingnya, kemudian ada yang membungkus potongan daging ke dalam plastik.
Bukan hanya santri putra, santri putri juga ikut ambil bagian dengan membuat perasan jeruk agar daging tidak amis dan memotong daging kecil-kecil. Gus Miftah menyampaikan, selesai dipotong-potong, daging akan dibungkus dan segera dibagikan kepada masyarakat.
"Mudah-mudahan dengan sedekah ini mempercepat hilangnya balak dari Indonesia," ujar Gus Miftah.
Baca Juga: Jelang Nikah, Aurel Hermansyah Dapat Wejangan dari Gus Miftah
Gus Miftah kembali berdoa supaya bulan Ramadan mendatang bisa dilewati tanpa corona. Bingkisan yang masing-masing berisi daging satu kilo beserta tulang dan jeroan tersebut dibagikan kepada jemaah di sekitar pondok dengan harapan bisa berubah menjadi lebih berkah.
Selain daging mentah, ada juga olahan daging lainnya yang dibagikan, baik berupa bakso maupun lauk daging lainnya. Bingkisan makanan yang sudah masak tersebut dibagikan ke beberapa pondok pesantren lainnya.
Warga juga turut mengucapkan terima kasih kepada Gus Miftah dan istri atas sedekah yang dibagikan.
Sejak diunggah pada Sabtu (20/3/2021), video berdurasi 15 menit mengenai sedekah dan tolak bala oleh Gus Miftah tersebut sudah ditonton lebih dari 2.000 pengguna YouTube.
Ada 200 lebih yang menekan tanda suka dan puluhan lainnya berkomentar ikut kagum dengan sedekah yang dilakukan.
Tonton video lengkapnya DI SINI
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik