SuaraJogja.id - Pandemi Covid-19 membawa dampak yang cukup besar pada sektor perekonomian. Salah satu dampaknya juga cukup dirasakan para pelaku usaha furnitur dan kerajinan tangan.
Menindaklanjuti hal ini, Sleman City Hall bersama Koperasi Asmindo Nasional (Kopasnas), dan Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) Yogyakarta menyelenggarakan acara Jogja Recovery Market.
Jogja Recovery Market akan diselenggarakan pada tanggal 24 Maret sampai 24 Juni 2021. Adanya acara ini diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi nasional dan penguatan pasar domestik.
Pameran furnitur dan kerajinan terbesar dan terlengkap di Yogyakarta ini akan diadakan di lantai Ground Floor Sleman City Hall. Acara ini akan diramaikan 39 eksibitor yang berasal Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga Jawa Tengah seperti Solo, Klaten, Pekalongan, dan Semarang.
Baca Juga: Gelar Pameran Klitih, Yahya Suguhkan Puluhan Senjata Tajam Pelaku Kejahatan
Nantinya, akan banyak kerajinan yang dipamerkan pada acara ini. Mulai dari produk mebel, kerajinan tangan, dekorasi rumah, batik, hingga eco print siap memanjakan mata pengunjung.
Jogja Recovery Market juga mengadakan beragam lomba dan kegiatan seru lainnya. Kegiatan tersebut di antaranya lomba menggambar dan mewarani untuk anak. lomba foto dan video dengan kamera ponsel, design talk, dan mini workshop tentang membuat perhiasan serta eco print.
Pameran ini mengusung tema 'Penjaga Api Kehidupan Pasca Pandemi'. Tema ini melambangkan kelangsungan usaha UMKM yang perlu dijaga meski dilanda kesulitan. Sama seperti api kehidupan yang harus terus menyala meski badai menghantam.
“Pandemi Covid-19 mengakibatkan banyak orang kehilangan nafkah, namun kami tetap semangat dan penuh harap, optimisme bahwa pandemi akan berakhir pada waktunya seiring dengan itu ekonomi akan segera bangkit dan aktifitas masyarakat akan pulih seperti sediakala,” ujar Ema Kartikasari, Ketua Panitia JRM.
Sleman City Hall pun mendukung penuh para pelaku UMKM. Tersedia area seluas 3 ribu meter persegi dengan fasilitas lengkap untuk menunjung kenyamanan pameran ini.
Baca Juga: Kemeriahan Imlek di Sleman City Hall, Banyak Makanan dan Hadiah
"UMKM dapat mendorong perekenomian lokal serta saat ini produk-produk UMKM juga tidak kalah saing dengan brand besar baik dari sisi kualitas maupun autentitas,” ungkap Uray Dewi, Public Relations Sleman City Hall.
Tentunya, Sleman City Hall menerapkan protokol kesehatan yang ketat demi keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Hal ini meliputi pengecekan suhu, penyemprotan hand sanitizer, mewajibkan pengunjung menjaga jarak dan memakai masker. Akses masuk dan keluar pameran pun akan dibedakan demi meminimalisir sentuhan.
Berita Terkait
-
Dedikasi untuk Kemajuan Sosial, Inilah Pameran Amal Sarana Seni Cahaya Cita Indonesia
-
Indra Leonardi Ajak Pecinta Fotografi Gali Makna Hidup Lewat Karya Abstrak di Pameran '365'
-
Dihadiri 3500 Orang, Sleman City Hall Gelar A Great Business Talk: Change, Chance, Choice
-
Perusahaan Furnitur Ini Berambisi Kuasai Pasar Internasional
-
Strategi Jitu Negosiasi Harga dengan Vendor di Pameran Pernikahan
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
Terkini
-
Diduga Lakukan Politik Uang Jelang Pilkada, Singgih dan Istri Dilaporkan ke Bawaslu Kota Yogyakarta
-
Diminta Tak Tergesa-gesa, DPRD Kota Jogja Minta Wacana Buang Sampah Berbayar Dikaji Lagi
-
DLH Wacanakan Buang Sampah Berbayar di Kota Jogja, Caranya Bagaimana?
-
Perintis Kuliner Mangut Lele Mbah Marto Ijoyo Meninggal Dunia
-
Beberkan Urgensi Wacana Buang Sampah Berbayar, DLH Kota Jogja: Agar Masyarakat Bertanggungjawab