Kesedihan tak terbendung dari Gusti Prabu, dari ujian itu dia mencoba terima dan mengikhlaskan kepergian istrinya.
Tak hanya itu, dalam pemulihan, Gusti Prabu sempat putus asa. Pasalnya dia sempat tak bisa merasakan kakinya dan menduga akan lumpuh total.
"Waktu saya merasa lumpuh itu, pikiran saya sudah kacau. Bayangan saya habis semua. Waduh saya tidak bisa kerja, saya tidak produktif lagi," ujar Prabukusumo.
Dirinya tak menampik sempat marah kepada Tuhan. Gusti Prabu bercerita dirinya yang sudah berjuang untuk masyarakat mengapa diberikan ujian itu.
"Dua Minggu (dirawat) saya sempat tak terima sama Gusti Allah, rasanya saya masih tidak terima, mencari uang, melindungi masyarakat Jogja kayak gini, delapan bulan kerja di tengah Covid-19, lha kok saya yang kena, korbannya malah istri saya," ujarnya dengan suara lirih.
Kendati demikian, Prabukusumo mencoba berlapang dada dan membuka hatinya. Setelah tenang, ia menyadari jika takdir Allah yang datang itu sudah tidak bisa dihentikan.
Rutin olahraga
Dari perjuangan menghadapi Covid-19, Prabukusumo memberikan sejumlah tips untuk tetap bertahan dan menjaga kondisi saat isolasi mandiri ketika terkonfirmasi Covid-19.
Dirinya menerangkan, pasien bisa menyewa dua tabung oksigen karena penderita Covid-19 pada level tertentu akan kesulitan bernapas. Pastikan jangan sampai menulari orang lain di ruangan tersebut yang sudah dipastikan steril.
Baca Juga: Komentari Surat Pemecatan, Sri Sultan Sebut Gusti Prabu Makan Gaji Buta
Selalu sediakan meja kecil di luar atau di dalam kamar untuk menaruh makanan untuk diambil pasien.
Prabukusumo juga menyarankan, agar ruangan isolasi harus rutin disemprotkan desinfektan. Minimal 2 kali sehari.
Pasien harus sering minum air mineral, minimal 2,5 liter per hari. Rutin konsumsi vitamin D3, C dan obat dari dokter.
"Ini saya lakukan karena saya pernah menjadi pasien Covid-19. Hal ini bisa dilakukan oleh pasien Covid-19 yang bergejala ringan atau sedang," jelas dia.
Gusti Prabu mengatakan bahwa usai sembuh dari Covid-19, orang yang disebut penyintas harus rajin berolahraga. Hal itu penting untuk mengembalikan metabolisme tubuh menjadi lebih kuat setelah mengidap Covid-19.
"Olahraga yg saya sampaikan ini ,sangat penting bagi alumni Covid-19, seperti saya, karena seseorang yg kena Covid-19 itu otot maupun urat darahnya mengecil. Sehingga perlu kita rehabilitasi dengan fisioterapi," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
24 Jam di Malioboro Tanpa Kendaraan: Wali Kota Pantau Langsung, Evaluasi Ketat Menuju Pedestrian Permanen
-
Target Ambisius Bantul, Kemiskinan Bakal Hilang di 2026, Ini Strateginya
-
Setelah Musala Al-Khoziny Ambruk: Saatnya Evaluasi Total Bangunan Sekolah & Ponpes, Ini Kata Ahli UGM
-
Kabar Baik Petani Sleman: Penutupan Selokan Cuma 5 Tahun Sekali! Ini Kata Bupati
-
DIY Kena Pangkas Anggaran Rp170 Miliar! Begini Strategi Pemda Selamatkan APBD